Bisnis.com, SUKOHARJO — Sebanyak 800.000 dosis vaksin dari Prancis untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak didistribusikan Kementerian Pertanian (Kementan) ke daerah-daerah, salah satunya Sukoharjo. Kementan diketahui telah memesan tiga juta dosis vaksin PMK.
Vaksin tersebut untuk kali pertama disuntikkan ke satu sapi milik peternak dari Kelompok Ternak Sumber Makmur, Juron, Mertan, Sukoharjo, Sabtu (18/6/2022).
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, meninjau langsung kedatangan vaksin itu di Bandara Soekarno-Hatta. Ia kemudian langsung bertolak ke Kabupaten Jamu untuk melakukan apel dan kunjungan vaksinasi.
Mentan Syahrul mengatakan ingin membiasakan lagi penyuntikan vaksin PMK setelah 32 tahun mandek. Terkait dipilihnya Sukoharjo sebagai lokasi penyuntikan pertama di Jawa Tengah, menurutnya hanya kebetulan. Dari Sukoharjo, Mentan akan menghadiri penanaman padi IP 400 di Klaten.
“Kerja sama menjadi penting antara Kementerian Pertanian, jajaran provinsi, dan kabupaten bahkan bersama perguruan tinggi mengeluarkan asosiasi-asosiasi yang terlibat di dalamnya [untuk mengatasi PMK],” jelasnya usai melakukan pengecekan vaksinasi PMK.
Dia berharap ada sinergisitas untuk memperketat lalu lintas hewan. Saat ini ada sekitar 180 kabupaten/kota yang terdampak PMK. Gugus tugas yang sudah terbentuk di harapkan mampu mengendalikan lalu lintas ternak yang ada.
Baca Juga
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Kabupaten Sukoharjo, Bagas Windaryatno, mengatakan akan menyiapkan pelaksanaan vaksinasi ternak berikutnya.
“Kami sudah siapkan tim, peralatan, kemarin yang kami tunggu vaksin. Vaksin sudah datang jadi segera kita mulai. Pengajuan vaksinasi [sapi dan kerbau sebanyak] 35.000 dosis kalau tadi Pak Menteri sampaikan [vaksinasi PMK] Sukoharjo semua dipenuhi [sesuai kebutuhan] karena katanya percontohan,” jelasnya saat ditemui wartawan usai kegiatan.
Saat ini di Sukoharjo ada 511 hewan terserang PMK. Sebanyak 67 ekor di antaranya berhasil sembuh, 5 ekor mati, dan 4 ekor disembelih. Kecamatan yang masuk zona merah ada enam yaitu di Bendosari, Polokarto, Mojolaban, Grogol, Nguter, Tawangsari dan Weru.
Sementara itu, Kepala UPTD Rumah Potong dan Pusat Kesehatan Hewan DPP Sukoharjo, Leni Sri Lestari, mengatakan masih ada 36 desa zona merah di Sukoharjo.
“Kalau dari 167 desa, ada masih 131 yang hijau, sisanya masih merah,” katanya.