Bisnis.com, SEMARANG— Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan komitmen untuk mengawal pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang hingga selesai merampungkan pembangunan kawasan industri seluas 4.300 Ha.
“Proyek KIT Batang harus dilanjutkan sampai selesai. Apabila ada kendala atau hambatan, jajaran direksi dapat langsung menyampaikan ke saya,” ujar Ganjar saat ditemui Direksi KIT Batang di kantornya, Selasa (4/10/2022).
Ganjar mengatakan bahwa sejak mulai diproses pada 2020, saat ini perkembangan pembangunan kawasan industri maupun pemasarannya sudah berjalan baik. Ia juga menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo secara langsung memberikan apresiasi terhadap progress pembangunan KIT Batang.
“Pada saat saya mendampingi Bapak Jokowi dalam acara groundbreaking Wavin kemarin, beliau sangat senang dengan pemandangan dari atas yang menggambarkan progres KITB berjalan cepat dan berhasil,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Kelembagaan dan Humas KIT Batang M. Fakhrur Rozi, menyampaikan bahwa sesuai dengan aspirasi Presiden yang dituangkan dalam Perpres No 106 tahun 2022, kawasan industri yang juga dikenal dengan Grand Batang City ini akan dibangun dengan mengusung modern, smart dan sustainable green industry.
Sementara itu, Direktur Utama KIT Batang Ngurah Wirawan menjanjikan bahwa seluruh proses pembangunan kawasan industri tersebut akan selalu memperhatikan aspek lingkungan dan sosial yang mungkin timbul.
“Kami concern dalam hal penghijauan Kawasan untuk mendukung konsep green industrial estate KITB dan juga kami akan selalu bersinergi dengan Stake Holder terutama pemerintah provinsi untuk pengelolaan KITB,” ujarnya.
KIT Batang dirancang akan mencapai total luas areal 4.300 hektare yang dibagi menjadi tiga cluster yakni industri, perumahan dan innovation center.
Kawasan ini didukung oleh infrastruktur logistik dengan akses langsung menuju tol Trans Jawa dan jalur nasional Pantura, termasuk di dalam rencana pengembangan Dry Port dan Pelabuhan Jetty yang akan menjadi Feeder untuk Pelabuhan Patimban maupun Pelabuhan Tanjung Mas.
Pemerintah telah menyelesaikan seluruh infrastruktur jalan sepanjang 50 km yang dibangun oleh Kementrian PUPR meliputi seluruh cluster industri KIT Batang seluas 3.100 Ha.
Sampai dengan saat ini, sejak dicanangkan Presiden Joko Widodo pada bulan Juni 2020, telah selesai dikembangkan seluas 450 Ha Kawasan Industri yang seluruhnya telah terjual yang sebagian besar dalam dalam bentuk Penanaman Modal Asing dari berbagai negara, antara lain Korea Selatan, Taiwan, Belanda-Meksiko, Inggris, India serta Penanaman Modal dalam negri antara lain industri gas dan industri kesehatan.