Bisnis.com, MAKASSAR — Gelaran UKM Jateng Expo 2022 yang diselenggarakan di Makassar secara khusus memperkenalkan pesona Kabupaten Banyumas, salah satu daerah di Jawa Tengah yang menjadi pusat pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Pemerintah Kabupaten Banyumas senantiasa memberikan berbagai fasilitas pendukung kemajuan UMKM, mulai dari bantuan modal sampai pemasaran. Semua difasilitasi hingga bisa tumbuh berkembang. Pemerintah setempat menyebut UMKM sebagai modal utama perekonomian Banyumas.
Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan akan terus mendorong pengembangan UMKM di wilayahnya dengan memberi bermacam kemudahan administrasi bagi pelaku UMKM. Dengan begitu, diharapkan UMKM bisa terus menjadi tulang punggung perekonomian daerahnya.
Berbagai dukungan terus diberikan seperti mempermudah perizinan, membuka akses permodalan, menyediakan pelatihan skill, memberikan bantuan peralatan, hingga menyelenggarakan training untuk pemasaran dan kemasan.
Alhasil hingga saat ini, berbagai produk asal Banyumas telah diekspor ke beberapa negara. Terutama beberapa produk unggulan seperti minyak atsiri, kayu lapis, gula kristal, kain lurik, hingga produk makanan dan minuman seperti sroto dan gethuk goreng khas Banyumas.
"Minyak atsiri dan kayu lapis itu nilai ekspornya sampai ratusan juta. Makanan dan minuman kita juga unggul. Karena UMKM ini kan jadi tulang punggung perekonomian di Banyumas," ujarnya, Sabtu (22/10/2022).
Baca Juga
Kepala Bidang UMKM Dinas Tenaga Kerja Koperasi UKM (Dinakerkop UKM) Banyumas Bejo Siswanto mengatakan saat ini pelaku UMKM di wilayahnya mencapai 87.250 di 2022. Keseluruhan ada sembilan sektor, namun yang terbanyak adalah sektor makanan.
"Makanan ini memang jadi yang paling banyak dijual. Contohnya saja gethuk goreng khas Banyumas dan Sroto Banyumas yang begitu ikonik. Semua produk ini akan selalu kita dorong hingga mandiri dan maju," katanya.
Para pelaku UMKM yang membutuhkan bantuan pemodalan juga begitu difasiitasi di sini. Mereka tinggal memilih, apakah mau dibantu melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) atau program dana bergulir.
Opsi program dana bergulir sebenarnya lebih menguntungkan karena hanya diberikan bunga sebesar 2 persen per tahun sepanjang tenor pinjaman yang berlangsung hingga tiga tahun. Namun jumlah yang terbatas membuat pemerintah kabupaten tidak bisa mefasilitasi semua pelaku, oleh karena itu solusi lain yang diberikan adalah kemudahan pengajuan KUR.
"Dana bergulir memang terbatas, makanya kita bisa bantu untuk pengajuan KUR kalau ada yang membutuhkan modal. Kita akan kawal hingga mereka bisa dapat KUR dengan mudah," ungkapnya.
Bagi pelaku usaha produk olahan makanan juga akan didorong dalam memenuhi legalitas usaha mereka. Pemerintah setempat memberikan Nomor Induk Berusaha (NIB) secara cuma-cuma supaya usaha mereka bisa terlindungi secara payung hukum.
Bukan hanya itu, mereka yang usahanya telah punya merek akan difasilitasi juga untuk mendapatkan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Pemerintah kabupaten akan memberikan rekomendasi supaya biaya penerbitan HAKI menjadi lebih murah.
Untuk para pelaku usaha mikro lebih menguntungkan lagi. Pemerintah Kabupaten Banyumas dikatakannya telah bekerjasama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) dalam pembuatan program Sertifikat Hak Atas Tanah (SHAT) untuk usahawan mikro ini.
Para pelaku usaha yang punya tanah sendiri yang ditempati dan belum punya sertifikat, pemerintah siap mengusulkannya ke BPN untuk penerbitan sertifikatnya. Prosesnya gratis sampai sertifikat tersebut terbit.
"Waktu 2021 lalu saja sudah terbit 700 sertifikat, di 2022 ini telah ada 300 sertifikat yang sedang dalam proses," ungkap Bejo.
Setelah berbagai fasilitas administrasi dimudahkan, fasilitas pemasaran juga begitu digaungkan, terutama dalam melakukan ekpor produk yang telah siap dipasarkan ke mancanegara.
Pihaknya beberapa kali telah melakukan kegiatan yang mempertemukan langsung para pelaku UMKM dengan buyer. Di pertemuan seperti itu biasanya pihak pemerintah bertindak sebagai mediator yang menjelaskan keinginan buyer kepada pelaku UMKM, supaya prosesnya jelas dan tersampaikan dengan baik.
"Apa mau buyer kita fasilitasi, kemudian beberapa kegiatan kemarin juga kita undang calon buyer dari Amerika, kita perlihatkan beberapa produk kita, Alhamdulillah ada yang tertarik," paparnya.
Dari 16 produk yang ditawarkan di pertemuan tersebut, tiga diantaranya lolos kurasi, antara lain mie dalam kemasan, dodol durian, dan keripik pare. Ketiganya diyakini akan segera diekspor ke Amerika.
Sementara salah satu pelaku UMKM asal Banyumas yang juga turut hadir di UKM Jateng Expo 2022 Reny Andry mengakui fasilitasi yang diberikan pemerintah daerahnya begitu maksimal. Fasilitasi tersebut telah dirasakannya dan dia yakin upaya tersebut akan mendrong produk UMKM Banyumas siap ekspor.
Wanita yang menjual kain lurik, kerajinan tas dan berbagai aksesoris khas Banyumas ini telah berhasil menjual produknya sampai ke Kanada, Jerman, Amerika Serikat, dan Jepang.
"Dukungan Pemerintah Banyumas benar-benar luar biasa, terutama seperti kain dan makanan. Mereka biasa mengajak kami ke acara expo semacam ini, pelatihan-pelatihan, pameran, sampai lomba-lomba nasional," jelasnya.
Contoh misalnya kain lurik dikatakannya memiliki berbagai keunggulan tersendiri dari kain lainnya. Kain ini banyak menunjukkan seni dan sangat cocok digunakan sehari-hari. Warna kainnya yang tahan lama juga menarik berbagai kalangan.
"Misal kain yang saya jual ini, keunggulannya kami warnanya lebih tahan lama, komposisi warnanya bagus, pokoknya kualitas yang jadi utama," tutur owner Reny Andry Official ini.