Bisnis.com, SEMARANG — Wuling Motors menjadi salah satu agen pemegang merek (APM) yang ikut meramaikan gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Semarang 2022. Dalam acara tersebut, Wuling ikut membawa kendaraan hybrid anyarnya yaitu Almaz Hybrid.
"Target khusus kalau secara angka kami target di sini 100 unit, lima hari. Tetap target paling banyak di Air EV. Memang kami akan boost di produk kami Almaz Hybrid," jelas Angga, Regional Sales Manager Wuling Motors saat ditemui wartawan, Rabu (23/11/2022).
Angga mengakui seri Air EV masih merajai penjualan mobil listrik Wuling Motors. Secara umum, penjualan mobil listrik Wuling di Pulau Jawa masih didominasi oleh wilayah DKI Jakarta dan Jawa Timur. Jawa Tengah sendiri masuk dalam peringkat ketiga penjualan mobil listrik merek Wuling.
Adapun para pengguna kendaraan roda empat memilih mobil listrik untuk melengkapi gaya hidup dan kebutuhan sehari-hari. Angga menjelaskan, sebagian besar konsumen Wuling menjadikan mobil listrik sebagai mobil keduanya.
"Dia sudah punya mobil bensin, dia akan beli mobil listrik untuk opsi kedua. Sebagai tambahan mobilnya. Karena fungsinya, jarak maksimal 300 KM, jadi tidak bisa jauh-jauh sampai luar kota. Sudah ada fungsinya, memang target konsumen kami seperti itu," jelas Angga.
Lebih lanjut, Angga menyebut sudah ada 300-an unit Air EV yang terjual di Jawa Tengah. Dari jumlah tersebut, 150 unit bakal segera mengaspal di Kota Semarang. "Untuk tipe kami ada dua. Pertama boleh kita katakan standard range, jarak pemakaian 200 KM. Kedua adalah tipe long range, 300 KM. Kalau untuk harga kita di Rp295-300 jutaan," jelasnya.
Gelaran GIIAS Semarang 2022 sendiri bakal berlangsung hingga 27 November mendatang. Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Otomotif Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi, menyebut Jawa Tengah dipilih karena wilayah tersebut berada pada posisi keempat dalam pencapaian pertumbuhan penjualan kendaraan domestik periode 2018-2021.
"Catatan tersebut menjadikan Semarang menjadi kota yang sangat potensial untuk pertumbuhan industri otomotif. Kami meyakini dengan penyelenggaraan GIIAS Semarang akan mampu memberikan dorongan untuk pencatatan capaian industri otomotif di Provinsi Jawa Tengah," jelas Yohannes.
"Target khusus kalau secara angka kami target di sini 100 unit, lima hari. Tetap target paling banyak di Air EV. Memang kami akan boost di produk kami Almaz Hybrid," jelas Angga, Regional Sales Manager Wuling Motors saat ditemui wartawan, Rabu (23/11/2022).
Angga mengakui seri Air EV masih merajai penjualan mobil listrik Wuling Motors. Secara umum, penjualan mobil listrik Wuling di Pulau Jawa masih didominasi oleh wilayah DKI Jakarta dan Jawa Timur. Jawa Tengah sendiri masuk dalam peringkat ketiga penjualan mobil listrik merek Wuling.
Adapun para pengguna kendaraan roda empat memilih mobil listrik untuk melengkapi gaya hidup dan kebutuhan sehari-hari. Angga menjelaskan, sebagian besar konsumen Wuling menjadikan mobil listrik sebagai mobil keduanya.
"Dia sudah punya mobil bensin, dia akan beli mobil listrik untuk opsi kedua. Sebagai tambahan mobilnya. Karena fungsinya, jarak maksimal 300 KM, jadi tidak bisa jauh-jauh sampai luar kota. Sudah ada fungsinya, memang target konsumen kami seperti itu," jelas Angga.
Lebih lanjut, Angga menyebut sudah ada 300-an unit Air EV yang terjual di Jawa Tengah. Dari jumlah tersebut, 150 unit bakal segera mengaspal di Kota Semarang. "Untuk tipe kami ada dua. Pertama boleh kita katakan standard range, jarak pemakaian 200 KM. Kedua adalah tipe long range, 300 KM. Kalau untuk harga kita di Rp295-300 jutaan," jelasnya.
Gelaran GIIAS Semarang 2022 sendiri bakal berlangsung hingga 27 November mendatang. Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Otomotif Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi, menyebut Jawa Tengah dipilih karena wilayah tersebut berada pada posisi keempat dalam pencapaian pertumbuhan penjualan kendaraan domestik periode 2018-2021.
"Catatan tersebut menjadikan Semarang menjadi kota yang sangat potensial untuk pertumbuhan industri otomotif. Kami meyakini dengan penyelenggaraan GIIAS Semarang akan mampu memberikan dorongan untuk pencatatan capaian industri otomotif di Provinsi Jawa Tengah," jelas Yohannes.