Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Komoditas Unggulan Jateng Anjlok pada Februari 2023

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat 10 komoditas utama Jawa Tengah mengalami penurunan nilai ekspor hingga dua digit sepanjang Januari-Februari 2023.
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (8/9/2022)./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (8/9/2022)./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, SEMARANG — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat 10 komoditas utama Jawa Tengah mengalami penurunan nilai ekspor hingga dua digit sepanjang Januari-Februari 2023. Sebanyak 10 komoditas utama itu menyumbang 82,75 persen pada total ekspor nonmigas Jawa Tengah sepanjang Januari-Februari 2023.

"Ekspor terjadi penurunan 3,32 persen pada Februari 2023 dibandingkan Januari 2023. Kemudian, jika dibandingkan year-on-year (YoY) tahun sebelumnya juga terjadi penurunan 12,33 persen. Jika dilihat dari nilai sebelumnya sebesar US$850,80 juta turun menjadi US$822,53 juta pada bulan Februari dibanding Januari," jelas Adhi Wiriana, Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah, Senin (3/4/2023).

Adapun 10 komoditas utama Jawa Tengah yang mengalami penurunan adalah pakaian dan aksesoris bukan rajutan; pakaian dan aksesoris rajutan, alas kaki; kayu dan barang dari kayu; perabotan, lampu, dan alat penerangan; barang dari kulit samak; mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya; barang dari bulu unggas, bunga artifisial, dan wig; serat stapel buatan; serta lemak dan minyak hewani atau nabati.

Dilihat dari nilainya, pada Januari 2023, 10 komoditas utama itu mencatat nilai Free On Board (FOB) hingga US$689,49 juta. Namun, pada Februari 2023, nilai FOB tercatat di US$663,21 juta. Secara month-to-month, nilai FOB mengalami penurunan di angka 3,81 persen. Namun, dilihat secara kumulatif, dibandingkan periode Januari-Februari 2022 lalu kinerja ekspor Januari-Februari 2023 mengalami penurunan hingga 13,76 persen.

BPS mencatat, penurunan nilai ekspor terbesar dialami oleh komoditas alas kaki yang mengalami penurunan hingga US$16,70 juta pada Februari 2023. Pada perkembangan lainnya, peningkatan ekspor terbesar dicatatkan komoditas produk kimia yang berada di luar 10 komoditas utama Jawa Tengah.

"Ekspor menurut sektor kelihatan masih didominasi dengan industri pengolahan. Sharenya terbesar walaupun terjadi penurunan 15,92 persen (C-to-C)," jelas Adhi. BPS mencatat, nilai ekspor sektor industri pengolahan pada Februari 2023 berada di angka US$814,03 juta. Selain industri pengolahan, pada sektor pertanian dan pertambangan nilai ekspor berada di angka US$15,30 juta dan US$0,12 juta.

"Mudah-mudahan kita masih bisa memacu ekspor kita ke luar negeri, sehingga mudah-mudahan ekspor nonmigas bisa perperan banyak," ucap Adhi dalam konferensi pers.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper