Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

16 Pasar Murah Digelar di Kota Semarang Sepanjang Ramadan

Selama Ramadan, pasar pangan murah itu bakal digelar di 16 kecamatan di Kota Semarang.
Seorang petugas tengah menata beras yang bakal dijual dalam acara pasar pangan murah di halaman Kantor Kecamatan Semarang Barat pada Rabu (5/4/2023)./Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan.
Seorang petugas tengah menata beras yang bakal dijual dalam acara pasar pangan murah di halaman Kantor Kecamatan Semarang Barat pada Rabu (5/4/2023)./Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan.

Bisnis.com, SEMARANG — Pemerintah Kota Semarang berupaya untuk menekan laju inflasi selama periode Ramadan dan Idulfitri. Pola pertumbuhan angka inflasi pada momen hari besar keagamaan itu coba diantisipasi melalui gelaran pasar pangan murah.

"Tadi saya beli daging selisihnya Rp25.000, beras selisihnya Rp7.500 per 5 Kg, bawang selisihnya Rp3.000-Rp4.000. Jadi ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," kata Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat membuka gelaran Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman di halaman Kantor Kecamatan Semarang Barat, Rabu (5/4/2023).

Ita, sapaan akrabnya, menyampaikan bahwa acara tersebut sudah tujuh kali digelar di tempat lainnya di Kota Semarang. Beberapa waktu lalu, acara yang sama juga digelar di Kecamatan Gayamsari. Sepanjang Ramadan ini, pasar pangan murah bakal terus digelar dengan target lokasi pelaksanaan di 16 kecamatan di Kota Semarang.

Badan Urusan Logistik (Bulog) Kota Semarang sendiri menggelontorkan 70 karung beras sebesar 5 Kg serta 120 liter minyak goreng kemasan dalam acara pasar murah yang digelar di Kecamatan Semarang Barat. Selain Bulog, sejumlah produsen mulai dari Badan Usaha Milik Petani (BUMP), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, hingga perusahaan swasta yang bergerak pada sektor makanan dan minuman.

Secara khusus, Pemerintah Kota Semaran berharap pelaksanaan pasar pangan murah itu bisa mengerem laju inflasi selama Ramadan hingga Idulfitri mendatang. Sementara ini, kegiatan tersebut diklaim efektif dan bakal digencarkan untuk kemudian hari.

"Jadi tidak harus seperti ini, jadi nanti tempatnya mungkin di masjid, nanti bisa juga dijual di situ. Atau bisa juga pada saat ibadah gereja atau dimana saja, sehingga betul-betul bermanfaat di masyarakat," ucap Wali Kota Semarang.

Elly Asmara, Camat Semarang Barat, menyebut masyarakat begitu antusias dalam mengikuti kegiatan pasar pangan murah lantaran harga-harga pangan yang belakangan memang tengah naik. "Ini setahun sudah beberapa kali dilaksanakan. Setiap pelaksanaan bisa 2.000 orang yang hadir. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari kelurahan serta gabungan organisasi dan Pedagang Kaki Lima (PKL) itu juga kami libatkan," jelasnya.

Sebagai informasi, Kota Semarang menduduki peringkat inflasi tertinggi ketiga di enam kota pemantauan Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jawa Tengah. Pada bulan Maret 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tertinggi dicatat di Kota Kudus dengan 0,25 persen, diikuti Kota Surakarta 0,24 persen, dan Kota Semarang dengan 0,20 persen.

Adapun inflasi tahun kalender 2023 di Kota Semarang masih berkisar di angka 0,72 persen atau menjadi yang terendah di antara enam kota pemantauan IHK di Jawa Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper