Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KITB Bukukan Pendapatan Rp249,93 Miliar

Sepanjang 2022, KITB mencatatkan pendapatan senilai Rp249,93 miliar dan merealisasikan pembangunan 48 Ha lahan industri.
PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun 2022 pada Selasa, 27 Juni 2023. /Foto: Istimewa
PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun 2022 pada Selasa, 27 Juni 2023. /Foto: Istimewa

Bisnis.com, SEMARANG — PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun 2022 pada Selasa, 27 Juni 2023, yang dihadiri oleh para pemegang saham yaitu PT Kawasan Industri Wijaya Kusuma (KIW), PT Pembangunan Perumahan Persero Tbk (PP), PT Perkebunan Nusantara IX (PTPN IX), dan Perusahaan Umum Aneka Usaha Kabupaten Batang (Perusda Batang), Seluruh Jajaran Dewan Komisaris, dan seluruh Direksi Perusahaan.

KITB yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) didirikan pada 11 Desember 2020, sebagai upaya pemerintah untuk memiliki Kawasan industri yang mampu bersaing di kancah global untuk menarik minat para investor dan mendukung program hilirisasi di Indonesia.

Sepanjang 2022, KITB mencatatkan pendapatan senilai Rp249,93 miliar dan merealisasikan pembangunan 48 Ha lahan industri.

Evi Afiatin, Direktur Keuangan KITB, menyampaikan bahwa kinerja keuangan KITB telah membukukan pendapatan bersih sebesar Rp73,87 miliar atau 234,5% dibandingkan dengan RKAP 2022, dengan total aset sebesar Rp1,4 triliun atau 109,54% dari RKAP 2022.

“Kinerja keuangan tersebut menunjukan bahwa tujuan pendirian KITB sebagai destinasi investasi memiliki prospek yang sangat baik. KITB berada pada Zona Jalur Ekonomi Pulau Jawa (Economic Java Belt Zone) yang terkoneksi dengan sangat baik kepada Tol TransJawa dan Jalan ekonomi Nasional Pantai Utara,” ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (15/7/2023).

Sejumlah investor asing yang sudah masuk antara lain Yih Quan Footwear dari Taiwan yang membangun pabrik sepatu seluas 16,4 Ha, dan Wavin-Orbia dari Belanda yang membangun pabrik di lahan seluas 20 Ha.

KITB juga menarik investor industri kesehatan antara lain Jayamas Medika Industri  yang membangun pabrik di lahan seluas 4,1 Ha, Interskala Medika Indonesia seluas 1,4 Ha, dan Tawada Healthcare 1,9 Ha.

Pencapaian penjualan tersebut didukung oleh pemerintah yang telah menyediakan infrastrukstur dasar kawasan industry modern yang meliputi 50 km jalan kawasan yang telah melingkupi hampir keseluruhan area Cluster 1 Lahan Industri seluas 3.100 Ha, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan teknologi yang mendukung pengolahan limbah berkelanjutan dengan kapasitas 2 x 9.000 m3/hari, Instalasi Pengolahan Air Bersih yang berkonsep hijau berikut reservoir dengan kapasitas 285 liter/detik, serta Instalasi Pengolelaan Sampah Padat dengan konsep hijau dengan kapasitas 35 ton/hari, yang sanggup melayani seluruh tenant pada Fase 1 dan sebagian dari tenant Fase 2.

Selain itu KITB telah dilengkapi dengan ketersediaan akomodasi bagi para pekerja di dalam kawasan melalui terbangunnya 10 Menara Rumah Susun yang dapat menampung 2.620 orang pekerja.

KONEKTIVITAS

Direktur Utama KITB, Ngurah Wirawan menyampaikan bahwa untuk menunjang jalur distribusi dan logistik, selanjutnya KITB akan mengembangkan Pelabuhan Jetty bekerja sama dengan PT Pelindo yang diharapkan dapat diselesaikan pada tahun 2024.

Kerjasama KITB dengan PT Kereta Api Indonesia juga akan dilakukan untuk mengembangkan stasiun kereta api penumpang di dalam kawasan sebagai penunjang mobilisasi pekerja yang berdomisili di sekitar kawasan dan fasilitas Dry Port.

Ngurah menyampaikan bahwa KITB merupakan Kawasan Industri yang dilengkapi dengan infrastruktur yang sangat komplet, dibangun dengan konsep pintar, modern dan hijau dan

“Kami optimistis bahwa harapan pemerintah terhadap KITB untuk menjadi Kawasan Industri kebanggaan bangsa yang dapat bersaing di kancah global dapat terwujud,” tambahnya.

Tahun 2023 KITB akan terus melanjutkan pengembangan Kawasan untuk Fase 2 seluas 1.000 Ha, yang diharapkan akan semakin menarik investasi asing dan lokal, mendorong program hilirisasi, menciptakan lapangan kerja dan mendorong perekonomian.

Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dan untuk menunjang pemberdayaan masyarakat sekitar agar dapat merasakan manfaat dari keberadaan KITB, KITB memiliki strategi CSR antara lain melalui program unggulan “Bright Future Ahead”, yaitu program pelatihan bahasa bagi pelajar SMA/SMK di Batang untuk mempersiapkan diri menjadi tenaga kerja lokal yang professional, membuka Anjungan Siap Kerja bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, dan Kementrian tenaga Kerja.

Tahun 2022, KITB meraih penghargaan TOP CSR Award Bintang 4 dari TopBusiness.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper