Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jateng Sodorkan 27 Proyek Berkelanjutan ke Investor

Proyek investasi pengolahan limbah B3 medis di Kota Surakarta terpilih menjadi proposal terbaik dalam gelaran CJIBF tahun ini.
Gubernur Jawa Tengah berfoto bersama pelaku usaha dalam acara Investor Dinner sebagai rangkaian acara CJIBF 2023 pada Senin (21/8/2023) malam di Kawasan Candi Borobudur Kabupaten Magelang./Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan.
Gubernur Jawa Tengah berfoto bersama pelaku usaha dalam acara Investor Dinner sebagai rangkaian acara CJIBF 2023 pada Senin (21/8/2023) malam di Kawasan Candi Borobudur Kabupaten Magelang./Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan.

Bisnis.com, MAGELANG - Gelaran Central Java Investment and Business Forum (CJIBF) 2023 berhasil menjaring 27 proyek investasi berkelanjutan dari berbagai daerah di Jawa Tengah.

Mengusung tema "Circular Economy for Central Java Sustainable Growth," puncak acara CJIBF 2023 diselenggarakan selama dua hari mulai 21-22 Agustus 2023 di Kawasan Candi Borobudur Kabupaten Magelang.

"Kami sudah melakukan one-on-one meeting dengan beberapa investor. Baik dalam dan luar negeri. Tercatat kepeminatan ada di Rp18,5 triliun. Kami harapkan dengan kepeminatan ini kami akan intensif melakukan pendampingan sehingga betul-betul akan terjadi realisasi investasi," jelas Sakina Rosellasari, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah, Senin (21/8/2023) malam.

Selain one-on-one meeting, dalam gelaran CJIBF 2023, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah bersama 250 pelaku usaha juga diajak buat mengikuti agenda Investor Dinner serta Investment Tour.

Dalam acara puncak CJIBF 2023, dipilih pula proyek investasi terbaik yang jatuh pada proyek pengolahan limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) medis yang ditawarkan oleh Pemerintah Kota Surakarta.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyebut selain proyek yang ditawarkan tersebut Jawa Tengah telah memiliki sejumlah proyek investasi hijau di beberapa sektor.

"Di Kawasan Industri Kendal (KIK) sudah ada pabrik solar panel. Kemudian ada beberapa pabrik yang buat Electric Vehicle [EV], di Kota Semarang juga ada. Kalau insentif bisa kita berikan dan ekosistem kita ciptakan, otomatis itu [ekonomi hijau dan sirkular] akan bergerak," jelasnya.

Selain di KIK dan Kota Semarang, Ganjar juga mencontohkan keberhasilan Kabupaten Banyumas yang telah memanfaatkan limbah sebagai Refused Derived Fuel (RDF) yang digunakan buat menghidupi mesin di pabrik semen.

Di Kabupaten Banyumas, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga telah menginisiasi pendirian SMK jurusan Energi Baru Terbarukan (EBT) buat menghasilkan kualitas SDM unggul di sektor tersebut.

"Kami coba kurangi kurangi kendaraan yang menggunakan energi fosil. Maka sekarang sudah dibuatkan charging station, pom setrum, jadi mobil-mobil yang akan beredar di sekitar Borobudur adalah EV, kalau itu bisa kita sosialisasikan maka pelan-pelan ekosistemnya akan tumbuh," jelas Ganjar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper