Bisnis.com, SEMARANG - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di sekitar Semarang-Laut Jawa untuk mengatur intensitas hujan.
Langkah tersebut dilakukan sebagai bagian penanganan banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Grobogan, Demak, Kudus, dan sekitarnya.Operasi dimulai pada Kamis (15/2/2024) hingga Minggu (18/2/2024).
"Namun nanti kita lihat hasil evaluasi, jika memang masih dibutuhkan kita akan lanjut sampai waktu yang belum ditentukan," jelas Agus Riyanto, Direktur Sumber Daya Darurat, Kedeputian Penanganan Darurat BNPB, dikutip Jumat (16/2/2024).
Agus menjelaskan bahwa modifikasi cuaca dilakukan untuk menjaga debit sungai dari wilayah hulu seperti Blora, Grobogan, dan Salatiga.
"Jadi TMC ini kita lakukan dengan fokus utama bagaimana kita memantau percepatan penutupan tanggul yang jebol dengan mengupayakan wilayah hulu agar tidak hujan," jelasnya dikutip dari siaran pers.
M. Agus Nugroho Luhur Pambudi, Plt. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, menjelaskan bahwa saat ini banjir yang merendam sebagian besar kawasan Demak mulai berangsur surut. Namun demikian, daerah terdampak banjir dilaporkan mulai meluas.
Baca Juga
"Jumlah pengungsi 25.518 jiwa dengan jumlah desa kurang lebih 25 desa di 3 kecamatan," jelas Agus dalam konferensi pers yang digelar secara daring.
Proses pendataan pengungsi banjir di Kabupaten Demak mulai dilakukan sejak Kamis (15/2/2024) kemarin. Proses pendataan dilakukan untuk memastikan pemenuhan kebutuhan pengungsi yang terdampak banjir.
Adapun pendataan pengungsi tersebut bakal dievaluasi dan diperbarui secara berkala.Sebelumnya, Kepala Pelaksana Harian BPBD Provinsi Jawa Tengah Bergas Catur Sasi Penanggungan, menyampaikan bahwa proses pengerjaan tanggul yang jebol bakal rampung dalam beberapa hari ke depan.
Lebih lanjut, bibit siklon tropis yang membayangi Jawa Tengah dikhawatirkan bakal menambah curah hujan di wilayah terdampak banjir.
"Kemungkinan [semakin parah] itu pasti ada. Hanya saja, kami belum terima kabar pastinya dari BMKG. Antisipasinya saat ini kami terus melakukan penutupan tanggul. Ini harus dikejar dulu, sambil melihat cuaca," jelas Bergas saat dihubungi Bisnis beberapa waktu lalu.