Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengajak para pelaku usaha di sektor properti untuk ikut menyelesaikan isu ketersediaan rumah.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, saat membuka acara Jateng Omah Expo 2024 pada Rabu (24/7/2024) sore di Kota Semarang. "Masyarakat kita yang belum memiliki rumah masih banyak. Dari data, backlog kita itu masih ada 324.855. Ini cukup tinggi karena sebetulnya perumahan ini kebutuhan dasar masyarakat," ucap Sumarno.
Sumarno mengakui bahwa pemenuhan kebutuhan hunian sejatinya merupakan kewajiban pemerintah. Namun demikian, terbatasnya anggaran dan sumber daya yang tersedia masih menjadi kendala. "Kami tidak mampu sendiri, jadi butuh kolaborasi bersama para pengembang untuk penyediaan perumahan bagi masyarakat," jelasnya.
Lewat acara Jateng Omah Expo 2024 tersebut, Sumarno berharap minat masyarakat untuk membeli rumah bisa semakin meningkat. Dengan cara itu, diharapkan pula kuota Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau perumahan subsidi di Jawa Tengah bisa ikut ditambah oleh pemerintah.
Sugiyatno, Ketua Umum Himpunan Pengembang Pemukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) Jawa Tengah sekaligus Ketua Forum Komunikasi Developer Jawa Tengah, menjelaskan bahwa ada 30 pengembang yang ikut dalam pameran Jateng Omah Expo pada tahun ini. Dari jumlah tersebut, 20 di antaranya merupakan pengembang perumahan subsidi yang berlokasi di Kota Semarang dan sekitarnya.
"Target untuk pameran ini seperti tahun kemarin, sekitar hampir Rp300 miliar transaksinya atau mungkin hampir 200 unit rumah untuk rumah subsidi dan 60 unit rumah komersil," jelas Sugiyatno saat ditemui wartawan.
Baca Juga
Terkait upaya pemenuhan backlog perumahan, Sugiyatno menjelaskan bahwa setiap tahunnya pengembang di Jawa Tengah mampu memasarkan sekitar 25.000 rumah dengan skema pembiayaan KPR FLPP. Jumlah tersebut masih jauh dari kebutuhan masyarakat yang mencapai 324.855 unit rumah per tahun 2024 ini.
"Makanya dengan adanya pameran ini, didorong untuk meningkatkan produksi rumah subsidi dan memberikan informasi kepada masyarakat bahwa di sini lho, di beberapa wilayah yang menyediakan rumah subsidi," jelas Sugiyatno.