Bisnis.com, SEMARANG - PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), atau Grand Batang City, mengikuti gelaran Vietnam Manufacturing Expo 2024 pada 7-9 Agustus 2024 lalu. KITB membawa teknologi realitas virtual atau Virtual Reality (VR) untuk mempromosikan kawasan industri berstatus Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut.
"Melalui teknologi VR, para pengunjung dapat menjelajahi fasilitas canggih dan infrastruktur masa depan KITB. Merasakan bagaimana kawasan ini siap menjadi pusat manufaktur modern yang menggabungkan kecerdasan, keberlanjutan, dan efisiensi," jelas Direktur Pemasaran dan Pengembangan KITB, Indri Septa Respati, dikutip Senin (19/8/2024).
Indri menjelaskan bahwa pengalaman VR tersebut berhasil memukau investor maupun pengunjung pameran. Selain itu, KITB juga berhasil menjalin kemitraan strategis dengan Donga Webbing, sebuah perusahaan asal Korea Selatan yang berencana untuk memperluas bisnisnya ke Jawa Tengah.
"Donga Webbing melihat peluang emas dalam kemampuan dan lokasi strategis KITB di Asia Tenggara, dan telah memutuskan untuk memperluas bisnisnya di kawasan ini," ujar Indri.
Kemitraan tersebut membuka babak baru bagi kolaborasi dan inovasi di kawasan. Indri menjelaskan bahwa kemitraan tersebut tak cuma menandai pertumbuhan ekonomi yang signifikan, tetapi juga kian memperkuat posisi KITB sebagai salah satu destinasi investasi unggulan di Asia Tenggara.
"KITB terus membuktikan dirinya sebagai pionir di era Industri 4.0, menghadirkan kawasan industri yang tidak hanya siap untuk masa depan tetapi juga menarik bagi para investor global yang mencari peluang di kawasan yang sedang berkembang pesat," jelas Indri.
Sebagai informasi, hingga pertengahan tahun 2024, KITB telah berhasil menarik investasi sebesar Rp14,8 triliun baik dari Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Kawasan industri yang berdiri di atas lahan seluas 4.300 Hektare (Ha) tersebut telah menarik 18 industri dari Amerika Serikat, Korea Selatan, Belanda, China, Taiwan, Singapura, juga India.
Kawasan industri tersebut diproyeksikan mampu membuka lebih dari 18.900 lapangan kerja baru di Jawa Tengah. Dimana pada tahun ini, beberapa tenant yang telah menyelesaikan fase pembangunan pabrik telah berencana untuk memulai operasional secara penuh.