Bisnis.com, SEMARANG - Produsen alat kesehatan, PT Beurer Indonesia Technology, mulai mengoperasikan pabrik di Kawasan Industi Kendal, Selasa (22/10/2024).
Baca Juga
"Sebelumnya kami telah memiliki dua pabrik di Eropa, yaitu di Hungaria dan Moldova, dua pabrik lainnya di China," kata Marco Bühler, Chief Executive Officer PT Beurer Indonesia Technology.
Marco menjelaskan bahwa di KIK, PT Beurer Indonesia Technology bakal memproduksi alat kesehatan seperti pengukur tekanan darah, lampu terapi, hingga alat pijat. Total investasi yang digelontorkan disebut mencapai US$8 juta dengan penyerapan tenaga kerja di kisaran 50-100 orang.
"Pada tahun pertama operasional pabrik ini, Beurer akan fokus memproduksi produk seperti massage devices terlebih dahulu, kemudian di tahun depan akan memulai untuk produksi alat kesehatan dan lainnya," jelas Marco dalam siaran persnya.
Juliani Kusumaningrum, Head of Sales KIK, menyebut bahwa kehadiran Beurer di kawasan industri tersebut menjadi pelengkap dari ekosistem industri alat kesehatan yang telah ada sebelumnya. Di KIK, Beurer bersama tenant-tenant lainnya juga bakal menerima sejumlah fasilitas fiskal berkat status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang dimiliki.
"Adapun dengan bergabungnya PT Beurer Technology Indonesia diharapkan semakin menambah daftar investasi asal Uni Eropa yang masuk ke Tanah Air. Selain itu juga diharapkan dapat membangun multiplier effect yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di sekitar yang ada di Kabupaten Kendal," jelas Juliani.
Sebagai informasi, PT Beurer Indonesia Technology sendiri merupakan pabrik alat kesehatan di bawah Beurer GmbH, produsen asal Jerman yang telah berdiri sejak 1919 silam. Beurer GmbH tengah melakukan ekspansi global, termasuk di Indonesia. Saat ini perusahaan tersebut telah beroperasi di 140 negara dengan pendapatan tahunan secara global hingga US$500 juta.
Penjajakan kerja sama investasi telah dilakukan sejak 2023 lalu. Tepatnya ketika KIK mengikuti ajang pameran Hannover Messe di Kota Hannover, Jerman. Perjanjian kerja sama investasi telah diteken oleh KIK dan Beurer pada 17 April 2023 dan disaksikan secara langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Menteri Perindustrian pada saat itu, Airlangga Hartarto dan Agus Gumiwang Kartasasmita.