Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Defisit Neraca Perdagangan Jateng Februari US$233,13 Juta, Ekspor Turun 4,8 Persen

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah menyebut neraca perdagangan Jawa Tengah Februari 2020 defisit US$223,13 juta.
Suasana bongkar muat kontainer di Terminal Peti Kemas (TPKS), pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Jumat(16/1/2015)./Bisnis-Juli Nugroho
Suasana bongkar muat kontainer di Terminal Peti Kemas (TPKS), pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Jumat(16/1/2015)./Bisnis-Juli Nugroho

Bisnis.com, SEMARANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah menyebut neraca perdagangan Jawa Tengah Februari 2020 defisit US$223,13 juta.

Kepala BPS Provinsi Jateng Sentot Bangun Widoyono mengatakan, neraca perdagangan migas mengalami defisit US$332,78 juta, sedangkan neraca perdagangan nonmigas Februari 2020 surplus US$109,65 juta.

"Nilai ekspor Jawa Tengah Februari 2020 sebesar US$723,15 juta turun 4,80% dibanding ekspor Januari 2020. Namun jika dibandingkan Februari 2019 naik 11,76%," kata Sentot Rabu (1/4/2020).

Dia menambahkan, ekspor non migas Februari 2020 mencapai US$698,65 juta, turun 2,75% dibanding Januari 2020. Namun jika dibandingkan ekspor nonmigas Februari 2019, naik 8,57%.

"Tiga negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Februari 2020 adalah ke Amerika Serikat yaitu US$250,51 juta, disusul Jepang US$80,48 juta
dan Tiongkok US$43,17 juta, dengan kontribusi ketiganya periode Februari 2020 sebesar 54,88%," jelasnya.

Sementara nilai impor Jawa Tengah Februari 2020 sebesar US$946,29 juta atau turun 11,90% dibanding Januari 2020. Begitu pula jika
dibandingkan Februari 2019 turun sebesar 6,05%.

"Impor nonmigas Februari 2020 mencapai US$589,01 juta atau turun 20,28% dibandingkan Januari 2020. Begitu pula jikadibandingkan
Februari 2019 turun sebesar 16,32%," ujarnya.

Tiga negara pemasok barang impor non migas terbesar selama Februari 2020 ditempati oleh Jepang dengan nilai US$188,04 juta diikuti
Tiongkok US$117,14 juta dan Amerika Serikat US$40,55 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper