Bisnis.com, SEMARANG - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Soekowardojo mengatakan seluruh komponen perekonomian di provinsi setempat mulai dari konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, investasi, hingga aktivitas ekspor impor tercatat membaik.
"Pelonggaran pembatasan sosial dengan protokol kesehatan yang ketat disertai dengan stimulus fiskal kepada masyarakat dan pelaku usaha, menjadi faktor yang mendorong kinerja perekonomian yang lebih baik," katanya, Kamis (3/12/2020).
Menurutnya Jawa Tengah memiliki keunggulan basis produksi perekonomian yang memenuhi kebutuhan dasar manusia. Dari sektor pertanian, Jawa Tengah termasuk salah satu lumbung padi nasional dan berbagai komoditas hortikultura.
Komoditas industri pengolahan yaitu makanan dan minuman, tekstil dan produk tekstil, dan furnitur, menjadi andalan produksi nasional dan ekspor.
"Berbagai sektor unggulan tersebut selalu meningkat permintaannya dari waktu ke waktu. Belum lagi sektor farmasi berbasis obat tradisional yang masih dapat terus dikembangkan mengingat faktor kesehatan menjadi perhatian khusus sejak Covid-19," katanya.
Dia menjelaskan pemulihan ekonomi lebih cepat dapat diraih dengan pembukaan sektor-sektor ekonomi prioritas dengan penerapan protokol kesehatan yang baik. Selain itu, didukung peningkatkan kapabilitas UMKM untuk korporatisasi, pembiayaan, dan kapasitas maupun digitalisasi.
Baca Juga
"Menciptakan kemudahan dan rasa aman bagi para investor, mempercepat realisasi program pemerintah daerah secara efektif dan efisien," jelasnya.
Meningkatkan penyaluran pembiayaan oleh perbankan pada sektor produktif melalui asesmen yang cermat terhadap individual debitur meningkatkan sinergitas antar pemangku kepentingan.
Sementara pada 2021, Bank Indonesia optimis perekonomian Jawa Tengah dapat berkembang lebih baik. Kehadiran vaksin Covid-19 akan menjadi hal penting dalam menjaga ekspektasi dan menurunkan kekhawatiran masyarakat dalam beraktivitas. (k28)