Bisnis.com, SEMARANG – Percepatan vaksinasi di Kota Semarang menemui beberapa kendala, salah satunya entri data penerima yang datang dari Komite Penanganan Covid-19 dan Percepatan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) belum masuk dalam layanan aplikasi Primary Care (P-Care).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang dr. Abdul Hakam menyampaikan masalah tersebut membuat para calon penerima vaksin belum mendapatkan e-tiket dari BPJS. Hal itu menyebabkan mereka belum mendapatkan jadwal pasti kapan akan menerima vaksin Covid-19.
"Terkait dengan percepatan vaksinasi, sebetulnya data dari KC PEN itu penerima vaksin gelombang pertama di Kota Semarang ada 18.250-an. Kemudian yang sudah registrasi itu sebanyak 17.800. Logistik kita ada sekitar 19.000 sekian,” ujarnya, Selasa (26/1/2021).
Baca Juga
Untuk percepatan vaksinasi tersebut, Hakam mengatakan bagi tenaga kesehatan (nakes) penerima vaksin yang belum memiliki E-ticket dan namanya sudah terdaftar di Sistem Informasi Sumber Data Manusia Kesehatan (SISDMK), yang bersangkutan bisa langsung melakukan vaksinasi di fasilitas kesehatan terdekat.
"Kalau data bisa terbuka semua, dan yang bersangkutan terdaftar di SISDMK, langsung saja ke faskes terdekat," tuturnya.
Dia menambahkan, aplikasi P-Care versi vaksin Covid-19 milik BPJS Kesehatan itu diproyeksikan akan mendukung proses registrasi sasaran penerima vaksin, screening status kesehatan, serta mencatat dan melaporkan hasil pelayanan vaksinasi.
Sedangkan aplikasi P-Care merupakan bagian dari sistem informasi berbasis website yang sudah disediakan BPJS Kesehatan untuk Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), seperti Puskesmas, Klinik Pratama dan Dokter Praktik Mandiri dalam melayani peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat. (k28)