Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Perhotelan Jateng Makin Terpuruk

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Jawa Tengah pada bulan Januari 2021 lebih rendah dibanding Desember 2020. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengajukan bantuan program stimulus pariwisata demi ringankan beban pengusaha.
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Bisnis.com, SEMARANG – Kinerja sektor industri perhotelan makin terpuruk diterpa pandemi. Salah satu indikatornya adalah kian rendahnya Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Jawa Tengah pada Januari 2021.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah, TPK hotel berbintang di Jawa Tengah mengalami penurunan 10,96 poin dibandingkan Desember 2020 (mtm). Secara year-on-year, TPK juga mengalami penurunan hingga 16,78 persen.

Meskipun demikian, tren positif muncul pada indikator Rata-rata Lama Menginap (RLM) tamu hotel berbintang di Jawa Tengah. BPS Provinsi Jawa Tengah mencatat kenaikan RLM sebesar 0,09 poin pada bulan Januari 2021 (mtm). RLM di Jawa Tengah tercatat di angka 1,35 malam, data ini menunjukkan kenaikan RLM secara year-on-year dengan angka 0,05 poin.

Kinerja hotel bintang 4 semakin moncer pada bulan Januari 2021. Hal tersebut ditunjukkan dengan TPK ataupun RLM dimana hotel bintang 4 tercatat merajai indikator tersebut. TPK hotel bintang 4 tercatat berada di angka 27,000 persen. Sementara RLM-nya mencapai 1,46 malam. Sementara itu, kinerja hotel bintang 1 masih jadi yang terendah dengan TPK 18,70 persen dan RLM hanya 1,12 malam.

Masih ditutupnya akses wistawan mancanegara (wisman) ke Jawa Tengah menjadi salah satu pemicu buruknya kinerja industri perhotelan. Pasalnya, sejak April 2020, jumlah kunjungan wisman ke Jawa Tengah masih nihil.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah, Sinoeng Noegroho Rachmadi, mengungkapkan bahwa penutupan akses wisman tersebut dilakukan guna mencengah penularan Covid-19.

“Wisatawan asing ada, tetapi mereka tidak datang dari luar. Tapi Ekspat Jawa Tengah yang sudah ada di Indonesia, jadi konsultan, dosen, dan sebagainya,” jelas Sinoeng kepada Bisnis.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah masih mengajukan bantuan program stimulus pariwisata bagi sektor industri pariwisata, termasuk perhotelan, di Jawa Tengah. "Rencana itu kemarin bukan hanya kami dorong kepada Kemenparekraf, tapi juga kami datangkan DPD, kemudian juga anggota Komisi X DPR-RI, ketika melakukan kunjungan lapangan ke Jateng kami dorong,” ungkapnya.

Meskipun belum ada konfirmasi lebih lanjut mengenai mekanisme stimulus pariwisata tersebut, Sinoeng berharap pada bulan Mei nanti bantuan tersebut sudah dapat dirasakan oleh pengusaha. “Usulan kami seperti itu, mereka bisa menerima, tapi kami menunggu keputusan pusat,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper