Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manajemen Kontingensi Penanganan Covid-19 di Solo Diberlakukan

Manajemen kontingensi yang dilakukan menjadi percontohan saat penanganan Covid-19 di Kudus.
Sejumlah petugas gabungan yustisi saat menjaga Jalan Dr. Rajiman yang ditutup selama PPKM darurat di area depan Pasar Klewer Solo, Jateng, Senin (5/7/2021)./Antara
Sejumlah petugas gabungan yustisi saat menjaga Jalan Dr. Rajiman yang ditutup selama PPKM darurat di area depan Pasar Klewer Solo, Jateng, Senin (5/7/2021)./Antara

Bisnis.com, SOLO - Kepala Polda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi menyebutkan manajemen kontingensi dalam penanganan Covid-19 untuk menekan laju penularan virus corona jenis baru itu, akan diterapkan di Kota Solo.

"Saya datang bersama Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto ke Solo akan melakukan manajemen kontingensi penanganan Covid-19," katanya di sela Apel Pasukan Gabungan Satgas Penanganan Covid-19 Kota Surakarta di halaman parkir Stadion Manahan Solo, Selasa (6/7/2021).

Ia menjelaskan polda bersama kodam setempat melakukan penetrasi penanganan pandemi di beberapa daerah, seperti Kudus, Jepara, dan Grobogan. Saat terjadi peningkatan kasus di Kudus, polda dan kodam melakukan manajemen kontingensi hingga selesai.

"Manajemen kontingensi yang dilakukan menjadi percontohan saat penanganan Covid-19 di Kudus. Daerah itu, dahulu angkanya sangat fluktuatif, kemudian penetrasi antara Kodam IV/Diponegoro dan Polda Jateng dijadikan penanganan secara masif bersama-sama masyarakat bergerak, dari preentif, preventif, 'treatment', dan penegakan hukum," katanya.

Ia menjelaskan tentang penerapan manajemen kontingensi tersebut, antara lain satgas bersama kodam dan polda bersama-sama bergerak dalam upaya preentif, melakukan penyemprotan disinfektan dengan delapan kendaraan penyemprot air secara serentak di seluruh Kota Solo, dari jalan provinsi hingga tingkat desa/kelurahan.

"Efektif penyemprotan dengan disinfektan dapat dilakukan selama tiga hari, dengan tujuan mematikan virus dan mendidik masyarakat tentang disiplin dalam menjaga kesehatannya," katanya.

Selain itu, katanya, melaksanakan operasi yustisi yang dipertebal oleh kodam dan polda, baik pada pagi, siang, maupun malam hari. Hal ini, menyadarkan masyarakat terkait dengan penggunaan maskar, menjaga jarak, mencuci tangan, dan lainnya, sesuai dengan 5M.

Ia mengatakan petugas melakukan sosialisasi hingga desa/kelurahan secara masif, sehingga masyarakat akan tergerak terkait dengan protokol kesehatan dan penerapan PKKM Darurat. Kegiatan itu dikendalikan oleh para perwira bersama jajarannya di Solo.

Selain itu, Dirlantas Polda Jateng melakukan langkah-langkah pengendalian dari yang terkecil, penanganan 3T (testing, tracing, dan treatment), tempat isolasi terpusat, isolasi mandiri, pengawasan, pengecekan, basis data, termasuk pendirian posko data yang terkendali antara pemerintah, TNI, dan Polri.

Dokkes Polda Jateng dan Kodam IV/Diponegoro, antara lain melatih penggunaan alat pelindung diri level tiga dan pemakaman jenazah. Pelatihan untuk mempertebal kekuatan penanganan Covid-19 di wilayah ini.

Dalam perkembangan lain, jumlah pemakaman dengan menggunakan protokol Covid-19 di Kota Solo terus meningkat seiring dengan melonjaknya angka kasus penyakit tersebut.

"Di bulan Juni ini mengalami kenaikan yang signifikan, jumlah pemakaman dengan menggunakan protokol Covid-19 ada 160," kata Kepala Seksi Pemakaman Umum Bidang Kawasan Permukiman Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (DPKPP) Kota Surakarta Adji Anggoro di Solo, Selasa (6/7/2021).

Ia mengatakan jika melihat periode Januari-Juni 2021, sebetulnya sempat terjadi penurunan di bulan Februari-Maret 2021. Pihaknya mencatat pada bulan Januari jumlah angka pemakaman dengan menggunakan protokol Covid-19 sebanyak 186 pemakaman, angka ini turun di bulan Februari menjadi 87 pemakaman, Maret 61 pemakaman, April 42 pemakaman, dan Mei mulai naik menjadi 44 pemakaman.

Secara total, pada periode Januari-Juni 2021 jumlah pemakaman dengan protokol Covid-19 di Kota Solo mencapai 580 pemakaman. Pihaknya mengkhawatirkan jika kenaikan terus terjadi akan mempengaruhi kapasitas makam mengingat hingga saat ini Kota Solo tidak memiliki makam khusus Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper