Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

10 Titik Layanan Vaksinasi Covid-19 di Semarang Tutup Sementara

Pemerintah Kota Semarang tetap membuka pendaftaran vaksinasi secara online, untuk kemudian nantinya dijadwalkan sesuai ketersedian stok.
Ilustrasi vaksin Covid-19./Antara-Reuters
Ilustrasi vaksin Covid-19./Antara-Reuters

Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang kini menghadapi kendala menipisnya ketersediaan vaksin yang dimiliki.

Kondisi itu pun memaksa Pemerintah Kota Semarang harus menutup pelayanan vaksinasi yang ada di 3 sentra vaksinasi dan 7 puskesmas. Tak hanya itu, 16 puskesmas juga saat ini hanya mampu membukan layanan untuk vaksinasi kedua.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Mochamad Abdul Hakam mengungkapkan kondisi tersebut terjadi karena terhambatnya distribusi vaksin dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

"Saat ini ketersediaan vaksin Kota Semarang tinggal 38.050 dosis, yang perkiraannya hanya cukup untuk 2 hari ke depan. Kita masih menunggu distribusi vaksin dari provinsi yang berasal dari pusat, dimana di pusat juga belum 100% ready sesuai sasaran," kata Hakam, Rabu (28/7/2021).

Meskipun begitu, Hakam pun meyakinkan bahwa Pemerintah Kota Semarang tetap membuka pendaftaran vaksinasi secara online, untuk kemudian nantinya dijadwalkan sesuai ketersedian stok.

"Akhirnya kami siasati dengan menyiapkan mekanisme pendaftaran secara online, untuk dapat kami jadwalkan sesuai dengan ketersedian vaksin yang ada," ujarnya.

Di sisi lain, Hakam menuturkan masih berharap bisa mendapatkan buffer stok dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

"Kami bersurat untuk meminta buffer stok dari Provinsi. Kami juga bersurat ke Kemenkes, agar jumlah stok yang dikirim ke Semarang bisa ditambah, atau mendapatkan vaksin mandatory atau alokasi khusus," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo tak menampik kesulitan untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi di Kota Semarang. "Ya kalau ada kita bagi, sekarang nggak ada, sudah kita bagi semua," ujarnya.

Yulianto pun menuturkan saat ini hanya mendapatkan alokasi dropping vaksin dari pusat sekitar 500.000 dosis seminggu, itu pun disebutkannya 60 persen hingga 65 persen di antaranya merupakan milik TNI POLRI.

"Vaksinnya saja 500.00 seminggu kok, ya menyesuaikan vaksinnya. Kalau vaksinnya seminggu ada 2.000.000 ya kita habis, kalau 500.000 ya kita habis, ya sesuai dengan vaksin yang ada aja," pungkasnya.(k28)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Alif Nazzala R.
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler