Bisnis.com, SEMARANG - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Pribadi Santoso, mengungkapkan prospek investasi di sektor Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di Jawa Tengah. Hal tersebut disampaikan dalam pertemuan dengan Tim Jelajah Investasi Jabar Jateng pada Rabu (1/9/2021).
“Kalau terkait energi, sekarang sebenarnya sudah menjadi topik bahasan dimana-mana. Dengan adanya pandemi ini malah semakin menguat, dengan green economy dan konsep kesehatan, ini semakin kuat. Jadi EBT ke depan sepertinya [akan menjadi] suatu keniscayaan. Pada akhirnya kita akan ke sana, didesak paling tidak. Kalau kita tidak mengubah [sumber bahan bakar energi kita ke EBT bisa] dianggap tidak bertanggung jawab,” jelas Pribadi.
Menurut Pribadi, desakan internasional untuk beralih ke energi yang lebih bersih bakal mengakselerasi peralihan sumber energi ke EBT. “Arahnya sebenarnya dari sisi global ada gerakan lebih sadar isu iklim dan green economy,” jelasnya.
Pribadi mengungkapkan bahwa sumber daya alam di Jawa Tengah telah mendukung pemanfaatan EBT. “Dari sisi kitanya sendiri, sebenarnya potensinya besar. Cuma belum dimanfaatkan, mulai tenaga surya, mini-hidro, di Semarang ada juga pengolahan sampah jadi listrik di Jatibarang,” jelasnya.
Tak hanya di Kota Semarang, Pribadi mengungkapkan bahwa sejumlah daerah di Jawa Tengah memiliki potensi pengembangan EBT. “Kalau sekarang yang ada kan daerah Sulawesi, itu kan proyeknya di sana. Menurut saya di Parangkusumo (Yogyakarta) itu anginnya juga kencang,” jelasnya.
Sebelumnya, pada 2019, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah menyebut bahwa potensi panas bumi di wilayah tersebut mencapai 550.000 MW. Oleh karena itu, sejumlah proyek pengembangan Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) mulai disiapkan. Salah satunya di kawasan Gunung Ungaran, Kabupaten Semarang.
Liputan ini merupakan bagian dari program Jelajah Investasi Jabar Jateng 2021. Program Jelajah Investasi Jabar Jateng 2021 diselenggarakan atas dukungan para sponsor yakni DPMPTSP Jawa Barat, Diskominfo Jawa Barat, PT Migas Hulu Jabar (MUJ), PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB), Bank Indonesia Jateng, Bank BJB, JNE Regional Jawa Barat, Bank Indonesia Jateng, PT Kawasan Industri Wijayakusuma, Bank Jateng Syariah, JNE Regional Jateng, XL Axiata, dan Daihatsu Semarang.