Bisnis.com, BANJANEGARA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 14 kejadian gempa bumi yang mengguncang wilayah Kota Salatiga dan sekitarnya, pada hari Sabtu, 23 Oktober 2021.
"Berdasarkan data sementara yang kami pantau sejak gempa pertama yang terjadi pada pukul 00.32 WIB hingga siang ini telah tercatat sebanyak 14 kejadian gempa. Dalam catatan kami, gempa terakhir terjadi pada pukul 10.45 WIB," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie di Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu (23/10/2021).
Ia mengatakan gempa pertama yang terjadi pada pukul 00.32 WIB berkekuatan 2,8 Skala Richter (SR) berlokasi di 12 kilometer barat Salatiga dengan kedalaman 15 kilometer dan dirasakan I-II Modified Mercalli Intensity (MMI) Ambarawa.
Sementara gempa kedua pada pukul 00.42 WIB berkekuatan 2,7 SR berlokasi di 5 kilometer timur Ambarawa dengan kedalaman 13 kilometer, pukul 01.25 WIB berkekuatan 2,5 SR di 4 kilometer barat daya Ambarawa dengan kedalaman 6 kilometer, pukul 02.35 WIB berkekuatan 2,1 SR di 9 kilometer selatan Ambarawa dengan kedalaman 1 kilometer.
Selanjutnya pada pukul 05.29 WIB berkekuatan 2,63 SR di 5 kilometer barat laut Salatiga dengan kedalaman 10 kilometer, pukul 05.39 WIB berkekuatan 2,15 SR di 4 kilometer barat Salatiga dengan kedalaman 6 kilometer, pukul 06.33 WIB berkekuatan 3,1 SR di 5 kilometer barat laut Ambarawa dengan kedalaman 15 kilometer, pukul 06.44 WIB berkekuatan 2,8 SR di 2 kilometer utara Ambarawa dengan kedalaman 26 kilometer.
Kemudian pada pukul 09.34 WIB berkekuatan 3,1 SR di 4 kilometer timur Ambarawa dengan kedalaman 25 kilometer dan dirasakan II MMI Ambarawa, pukul 09.51 WIB berkekuatan 2,7 SR di 2 kilometer tenggara Ambarawa dengan kedalaman 17 kilometer dan dirasakan II MMI Ambarawa, pukul 09.56 WIB berkekuatan 3,1 SR di 8 kilometer barat laut Ambarawa.
Baca Juga
Berikutnya pada pukul 10.14 WIB berkekuatan 2,9 SR di 5 kilometer timur Ambarawa dengan kedalaman 8 kilometer, pukul 10.21 WIB berkekuatan 2,6 SR di 7 kilometer utara Ambarawa dengan kedalaman 23 kilometer, dan pukul 10.45 WIB berkekuatan 2,8 SR di 3 kilometer timur laut Ambarawa dengan kedalaman 20 kilometer.
"Kami akan terus memantau perkembangan yang terjadi termasuk kemungkinan masih adanya gempa susulan di Salatiga, Ambarawa, dan sekitarnya," kata Setyoajie.
Ia mengatakan dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan gempa dangkal akibat aktivitas sesar Merapi dan Merbabu
Terkait dengan hal itu, dia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak percaya terhadap hoaks yang mungkin muncul seiring dengan kejadian gempa tersebut.
"Tetap ikuti arahan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) setempat. Jika menerima informasi terkait gempa yang belum jelas kebenarannnya, silakan cek dan ricek kepada kami maupun BPBD," katanya.
Aktivitas sesar lokal Merapi dan Merbabu memicu gempa di wilayah Kota Salatiga dan sekitarnya pada Sabtu dini hari, kata pejabat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Banjarnegara.
"Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan gempa dangkal akibat aktivitas sesar Merapi dan Merbabu," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie dalam siaran pers yang diterima di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
Menurut BMKG, sejak Sabtu pukul 00.32 WIB rentetan gempa bumi melanda wilayah Salatiga, Banyubiru, Bawen, dan Ambarawa di Provinsi Jawa Tengah.