Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

1,4 Juta Warga Kota Semarang Sudah Jalani Vaksinasi

Capaian untuk vaksinasi dosis pertama (V1) di Kota Semarang telah mencapai 1.426.908 dosis.
Vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech/BBC
Vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech/BBC

Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Kota (Pemkot Semarang terus melakukan percepatan vaksinasi bagi masyarakat. Capaian vaksinasi di ibu kota Provinsi Jawa Tengah ini kini telah mencapai 109,34 persen untuk dosis pertama (V1) atau 1.426.908 sasaran.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, M. Abdul Hakam mengatakan, capaian untuk vaksinasi dosis pertama (V1) telah mencapai 1.426.908 sasaran atau 109,34 persen. Sedangkan, capaian vaksinasi dosis kedua (V2) sudah mencapi 94,98 persen atau sebanyak 1.239.509 sasaran.

"Vaksinasi yang persentasenya di bawah 70 persen kami upayakan melalui door to door jemput bola melalui program dhodhog lawang," katanya, Kamis (25/11/2021).

Menurut Hakam, ada beberapa wilayah yang masih rendah capaian vaksinasinya, diantaranya di Semarang Utara, Gayamsari, Genuk, Semarang Selatan, Tugu, Mijen. 

Ia menyebut jika capaian vaksinasi di enam wilayah tersebut masih dibawah 70 persen. "Capaiannya masih 68 - 69 persen. Makanya, kami genjot," tambahnya.

Hakam menjelaskan, pemerintah pusat akan memberlakukan PPKM Level 3. Ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan diantaranya membuat kegiatan kerumunan, semisal pesta kembang api atau perayaan lain yang dapat memicu kerumunan.

Mobilitas masyarakat juga dibatasi. Aparatur sipil negara (ASN) tidak diperbolehkan cuti. Upaya-upaya tersebut dilakukan agar tidak ada gelombang ketiga penyebaran Covid-19.

"Harapannya supaya tidak ada gelombang ketiga atau kenaikan kasus di Semarang," tuturnya.

Sebelumnya, Hakam memprediksi akan terjadinya kenaikan kasus pada Oktober - Desember sebanyak 190 -200 kasus jika PPKM ditiadakan.

Prediksi tersebut melihat dari grafik data pada 2020 ditambah dengan angka vaksinasi, serta penerapan protokol kesehatan.

"Kami belajar dari 2020. Angka kasus Covid-19 dari mesin learning yang kami masukan, kami juga masukan angka vaksin dan prokes, kalau tidak ada PPKM darurat, nanti ada peningkatan kasus akhir Desember 190 - 200 kasus," katanya. (k28)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper