Bisnis.com, SEMARANG – Sektor pariwisata di Jawa Tengah optimistis menyambut Lebaran tahun 2022. Pasalnya, dibanding dua tahun sebelumnya, momen Hari Raya pada tahun ini dibarengi dengan sejumlah pelonggaran kebijakan mobilitas penduduk. Dimana pemerintah telah memberikan lampu hijau bagi masyarakat yang ingin mudik ke kampung halamannya.
Jawa Tengah sendiri diprediksikan bakal kedatangan 21,3 juta orang pemudik pada Lebaran tahun ini. Banyaknya jumlah pemudik tersebut jadi harapan tersendiri bagi pelaku pariwisata.
“Pasti ada peningkatan, pengaruhnya akan besar sekali. Pasti sangat berpengaruh bagi pendapatan masyarakat seperti penjual oleh-oleh,” ucap Kirno Prasojo, Ketua Forum Rembug Klaster Pariwisata Borobudur, saat dihubungi Bisnis melalui sambungan telepon pada Selasa (12/4/2022).
Seiring kedatangan pemudik, Kirno berharap agar pemerintah memberikan pelonggaran bagi sektor pariwisata.
“Harapannya tempat wisata bisa dibuka seperti biasa. Walaupun tetap kita lakukan protokol kesehatan. Tetapi gak perlu dilakukan pembatasan jumlah kunjungan. Karena nanti pun akan menyesuaikan sendiri dari pengelola tempat wisata,” jelasnya.
Kirno juga mengungkapkan bahwa pada bulan Ramadan tahun ini, sektor pariwisata khususnya di sekitar Candi Borobudur telah menunjukkan kinerja yang lebih baik ketimbang tahun-tahun sebelumnya.
Baca Juga
“Buka bersama ini sudah ada yang membuat paket-paket khusus. Kunjungan dari luar kota lumayan banyak. Ini saya Tanya di beberapa warung sudah ada acara buka bersama,” jelasnya.
Disampaikan pula bahwa kegiatan buka bersama tersebut kebanyakan berasal dari wilayah sekitar Borobudur. Seperti DI Yogyakarta serta Jawa Tengah. Namun demikian, sebelum Ramadan, kunjungan dari luar provinsi sendiri dilaporkan sudah mengalami perbaikan.
“Sebelum puasa itu sudah ada peningkatan kunjungan. Keluarga banyak, rombongan bus juga sudah mulai datang. Di Candi Borobudur itu kemarin bus sudah ramai,” jelas Kirno.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah sendiri mencatat bahwa pada Februari 2022 beberapa indikator pariwisata telah menunjukkan perbaikan dibanding tahun sebelumnya. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang misalnya, secara year-on-year telah mengalami pertumbuhan 10,95 poin.
Riyadi Kurniawan, Kasi Pengembangan Daya Tarik Wisata Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah, menyebut sebagian besar Daya Tarik Wisata (DTW) kini tengah melakukan pembukaan secara terbatas.
Dari jumlah DTW sebanyak 1.100, 98,73 persen atau 1.086 DTW telah dibuka secara terbatas. Sementara sisanya masih ditutup dengan berbagai alasan. Riyadi juga menyebut bahwa pihaknya bakal menggelar pertemuan khusus untuk membahas persiapan serta antisipasi lonjakan kunjungan wisatawan selama Lebaran nanti.
“Kami baru rapat koordinasi dengan kabupaten/kota besok tanggal 18 April,” ucapnya saat dihubungi Bisnis.