Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang menyiapkan tiga proyek untuk melindungi wilayah pesisir dari banjir rob.
Adapun proyek yang pertama yakni pembangunan jalan tol Semarang - Demak yang kedua Harbour Toll (Semarang - Kendal) yang berfungsi sebagai tanggul laut. Selain itu, Pemkot Semarang juga akan membangun tanggul laut di sepanjang pesisir Tambak Lorok.
Proyek ketiga nantinya menyempurnakan grand design perlindungan pesisir Kota Semarang yang telah lama direncanakan.
Kepala Badan Perencanaan Daerah Kota Semarang, Budi Prakosa, menjelaskan desain besar perlindungan pesisir Kota Semarang mencakup lima aspek. Selain tiga proyek tadi, aspek lainnya adalah peninggian elevasi Jalan Arteri Yos Sudarso untuk melindungi wilayah pusat kota, serta penanganan tanggul yang ada di dalam wilayah Pelabuhan Nasional Tanjung Emas.
"Insya Allah kalau lima itu terealisasi maka sudah tidak ada lagi yang bolong, mulai dari perlindungan sisi timur BKT dengan tol Semarang - Demak, sebelah barat BKT ada tanggul laut Tambaklorok, perlindungan kota ada Arteri Yos Sudarso, ke baratnya lagi sampai Mankang ada Tol Semarang - Kendal, lalu juga di wilayah Pelabuhan sendiri," kata Budi.
Adapun, salah satu wujud keseriusan dalam merealisasikan rencana tersebut, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi pun melakukan penandatangan nota kesepahaman antara Pemerintah Kota Semarang dengan Pelindo III.
Baca Juga
Menurut Hendi, melalui nota kesepahaman tersebut Hendi berharap adanya kerja sama yang saling mendukung dalam penanganan banjir rob, antara Pemkot Semarang dan Pelindo III.
"Nota kesepahaman tersebut akan bermuara pada pembangunan tanggul laut di pesisir Tambak Lorok yang merupakan satu dari lima aspek penting dalam pembangunan tanggul laut terintegrasi di Kota Semarang. Pengerjaan tanggul laut sendiri akan dikerjakan oleh Pemerintah Pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali – Juwana," katanya.
Hendi menjelaskan pembangunan tanggul laut di sepanjang Tambaklorok menggunakan sheet pile. Anggaran yang digelontorkan berkisar di angka Rp300 miliar yang rencanannya akan mulai dilelangkan pada awal Juni ini. Sistem pembangunannya sendiri akan bersifat tahun jamak, sehingga diprediksi rampung pada tahun 2023.
Sementara itu, Regional Head 3 Pelindo, Ardhy Wahyu Basuki mengamini jika nota kesepahaman yang ditandatanganinya dimaksudkan untuk mendukung dan mensukseskan pembangunan tanggul laut. “MoU ini untuk mensukseskan pembangunan tanggul laut di Kawasan Tambaklorok. Pemerintah melalui BBWS akan membangun tanggul laut untuk fasilitas umum (fasum),” ungkap Ardhy. (k28)