Bisnis.com, SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Dinkop-UMKM) menggelar acara Harkop Hybrid Expo (H2O) Tahun 2022 untuk memeringati Hari Koperasi Nasional yang jatuh pada 12 Juli lalu. Acara H2O bakal berlangsung selama tiga hari ke depan dan bertempat di Gedung Gradhika Bhakti Praja.
Ema Rachmawati, Kepala Dinkop-UMKM Provinsi Jawa Tengah, menjelaskan bahwa acara H2O Tahun 2022 bakal diramaikan dengan serangkaian kegiatan. Tak cuma pameran, H2O Tahun 2022 juga bakal mempertemukan koperasi di sektor riil dengan beberapa Atase Perdagangan Luar Negeri, diaspora Indonesia, BUMN, BUMD, pengelola hotel, hingga jaringan usaha ritel.
“Ada 55 koperasi yang ikut terlibat dengan 333 jenis produk dan nanti ada diskon. Untuk telur nanti penjualannya harga kandang, kemudian Koperasi Bakti Praja menjual minyak yang diskonnya per dua liter Rp2.000,” jelas Ema.
Ema menjelaskan bahwa penyelenggaraan H2O Tahun 2022 diharapkan dapat mendorong generasi milenial untuk lebih mengakrabkan diri dengan gerakan koperasi. Untuk itu, tema ‘Koperasi Asyik Tanpa Gimmick’ dipilih dalam acara H2O Tahun 2022 ini.
“Saya ingin ada tema yang mendekatkan koperasi dengan anak-anak muda. Kadang anak-anak muda berpikir koperasi itu tua-tua, karena memang kebanyakan sepuh-sepuh. Jadi bagaimana caranya mendorong anak-anak muda ini untuk ikut berkoperasi,” jelas Ema dalam sambutannya.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, mengapresiasi langkah yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tersebut. “Mudah-mudahan ini bisa menjadi bagian dari upaya kita untuk meningkatkan literasi perkoperasian di masyarakat dan memberikan contoh pengelolaan koperasi yang benar, sesuai prindip dan jatidiri koperasi,” jelasnya melalui sambungan telekonferensi.
Kemenkop-UKM mencatat ada lebih dari 20.000 koperasi yang beroperasi di wilayah Jawa Tengah. Teten berharap agar ke depannya koperasi di Tanah Air, khususnya Jawa Tengah, bisa terus berkembang. Tak hanya dari jumlah, tapi juga dari segi kualitas.
“Kita terus menerus berdiskusi dengan teman-teman koperasi, agar mereka juga mengembangkan mindset bisnisnya. Karena sekarang ini koperasi banyak main di pinggiran, di ekonomi marjinal. Padahal banyak sekali sekarang sektor-sektor yang sedang kita buka,” jelas Teten.
Pakar ekonomi kerakyatan dari Universitas Gadjah Mada, Revrisond Baswir, merespon positif semangat Menteri Koperasi dan UKM itu. “Ini adalah momentum yang sangat bagus bagi milenial untuk berkontribusi pada perkembangan koperasi, karena ini kita bicara era digital. Hampir segala hal kita lakukan dengan fasilitas informasi teknologi,” jelasnya.