Bisnis.com, SEMARANG — Jawa Tengah punya potensi besar untuk mengembangkan sebuah ekosistem produksi kendaraan listrik di Indonesia. Sejumlah wilayah di Jateng sudah masuk dalam rantai pasok industri otomotif nasional, mulai dari karoseri, produsen suku cadang dan komponen permesinan, hingga beragam komponen ringan kendaraan. Barang-barang itu dipasok ke Jawa Barat untuk dirakit.
Di era kendaraan listrik, pengalaman sebagai vendor tier 2 dan 3 dalam industri otomotif itu bisa menjadi modal penting untuk membangun ekosistem produksi kendaraan listrik yang terintegrasi.
Jelajah Investasi Jateng 2022 menelusuri rantai pasok industri otomotif di Jateng yang tersebar di berbagai wilayah. Sebagian dari mereka sudah mulai masuk ke industri kendaraan listrik yang sudah mulai tumbuh di beberapa kota seperti Semarang, Kendal, dan Kudus.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memproyeksikan bahwa di masa mendatang, ekosistem kendaraan listrik bakal menjadi peluang tersendiri di Jawa Tengah. Dengan berkembangkan sektor industri tersebut, Jawa Tengah setidaknya punya amunisi tambahan untuk menyelesaikan isu ketimpangan ekonomi yang terjadi.
Dalam Forum Perumusan Analisis dan Rekomendasi Kebijakan Jawa Tengah (Pusaka Jateng) yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, diungkapkan bahwa perkembangan industri manufaktur memang punya dampak yang signifikan bagi penurunan angka kemiskinan.
“Brebes, Banyumas, Kebumen, Purbalingga, Cilacap itu areanya. Jadi terkonfirmasi, maka kita musti arahkan pembangunan ke sana,” ujarnya.