Bisnis.com, SEMARANG - UNESCO mendampingi 50 pengelola wisma penginapan atau homestay di kawasan Candi Borobudur Magelang. Moe Chiba, Kepala Unit Kebudayaan Jakarta, menyebut program tersebut dilaksanakan untuk memperkenalkan konsep pariwisata berkelanjutan.
"Sudah saatnya masyarakat menerapkan prinsip pariwisata berkelanjutan untuk beralih dari tren pariwisata masif yang telah terjadi dalam beberapa dekade terakhir," kata Moe, dikutip Kamis (10/11/2022).
Pariwisata berkelanjutan berangkat dari semangat untuk menghormati aset budaya dan warisan alam lokal. Moe menjelaskan, program serupa telah dilakukan UNESCO di belahan dunia lainnya. Konsep tersebut menjadi penting untuk diperkenalkan guna menjaga keberlanjutan mata pencaharian masyarakat, khususnya pada sektor pariwisata.
Program pendampingan dan peningkatan kapasitas itu dilakukan melalui agenda Sekolah Rebon (SR). Subiyanto, Camat Borobudur, menyebut agenda Sekolah Rebon memang sangat dibutuhkan masyarakat di kawasan tersebut. Pasalnya, ada lebih dari 300 homestay yang beroperasi.
Pemerintah sendiri telah memberikan perhatian khusus pada pelaku pariwisata di kawasan Candi Borobudur. Sejak 2020, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen-PUPR) telah menyalurkan bantuan penyediaan sarana bagi 300 homestay.
"Tetapi kami menyadari bahwa pemerintah tidak dapat melakukannya sendiri, kami membutuhkan lebih banyak kolaborasi dengan pemangku kepentingan lainnya," kata Subiyanto dalam laman Pemerintah Kabupaten Magelang.
Baca Juga
Adapun Sekolah Rebon bakal membekali 50 pengelola homestay dengan empat materi. Pertama mengenai konsep dan prinsip pariwisata berkelanjutan; Pengelolaan dan pengembangan usaha homestay; Jaringan, pemasaran, dan pengemasan bisnis homestay; Juga manajemen risiko dalam bisnis pariwisata.
Widodo, salah satu pengelola homestay, mengapresiasi program Sekolah Rebon tersebut. "Sekarang saya menyadari bahwa usaha saya akan bertahan ketika saya juga dapat berkontribusi untuk mendukung upaya pelestarian dan perlindungan Candi Borobudur," ujarnya.
Selain dibekali dengan ilmu dan kemampuan baru, pengelola homestay juga berkesempatan mendapatkan berbagai bantuan tambahan dalam Sekolah Rebon itu. Berbagai aset penginapan seperti tempat tidur tambahan dan penyedot debu diberikan bagi peserta yang aktif berpartisipasi dalam setiap kelas pendampingan.
Selain memberikan pendampingan, UNESCO melalui Perkumpulan Inovasi Tangguh Indonesia (InTI) dan ViaVia Tour and Travel Yogyakarta juga memberikan dukungan fasilitas branding bagi 42 homestay di kawasan Candi Borobudur.