Bisnis.com, SEMARANG — Gabungan enam kota di Jawa Tengah mengalami inflasi sebesar 0,19 persen pada Maret 2023 dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,25.
Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jateng Adhi Wiriana mengatakan bahwa penyebab utama inflasi Maret 2023 adalah kenaikan harga telur ayam ras, bawang putih. Selain itu kenaikan harga angkutan udara dan rokok kretek filter juga turut menyumbangkan angka inflasi.
“Sedangkan penahan utama inflasi adalah penurunan harga bawang merah, cabai merah, beras, minyak goreng, dan tarif kereta api,” katanya, Senin (3/4/2023).
Menurutnya, tingkat inflasi tahun kalender Maret 2023 sebesar 0,80 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2023 terhadap Maret 2022) sebesar 5,22 persen.
Ia menjelaskan inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran,
“Yaitu kelompok transportasi sebesar 0,77 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,39 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,23 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,18 persen, kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,16 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,13 persen,” tambahnya.
Baca Juga
Sementara itu, dari enam kota IHK di Jawa Tengah, lima kota mengalami inflasi dan satu kota mengalami deflasi.
“Inflasi tertinggi terjadi di Kota Kudus sebesar 0,25 persen dengan IHK sebesar 114,11 diikuti oleh Kota Surakarta sebesar 0,24 persen dengan IHK sebesar 116,05; Kota Semarang sebesar 0,20 persen dengan IHK sebesar 113,66, Kota Cilacap sebesar 0,19 persen dengan IHK sebesar 114,48; dan inflasi terendah terjadi di Kota Purwokerto sebesar 0,10 persen dengan IHK sebesar 114,99. Satu-satunya kota yang mengalami deflasi adalah Kota Tegal sebesar - 0,03 persen dengan IHK sebesar 115,88,” jelasnya. (k28)