Bisnis.com, SEMARANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mencatat bahwa pada Juli 2024 Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami deflasi di 0,13% secara bulanan atau month-to-month (m-to-m).
"Kita sudah mengalami deflasi 4 kali pada tahun ini, dan kondisi ini utamanya lebih disebabkan oleh pergerakan harga bahan pangan," jelas Endang Tri Wahyuningsih, Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah, Kamis (1/8/2024).
Endang memaparkan bahwa lima komoditas utama yang memicu deflasi di Jawa Tengah adalah bawang merah, cabai merah, tomat, telur ayam ras, serta bawang putih. Adapun untuk komoditas yang berkontribusi menahan deflasi antara lain cabai rawit, beras, emas perhiasan, kopi bubuk, serta sigaret kretek mesin (SKM).
"Meskipun secara bulanan Jawa Tengah mengalami deflasi, tetapi pergerakan ekonomi di Jawa Tengah ini cukup bagus. Ini ditandai dengan adanya pergerakan ekonomi lewat inflasi di sektor kesehatan, kemudian transportasi, juga pendidikan," jelas Endang dalam konferensi pers yang digelar di Kota Semarang.
Kelompok pengeluaran kesehatan tercatat mengalami inflasi sebesar 0,06% (m-to-m), sementara inflasi pada kelompok pengeluaran transportasi berada di angka 0,09% (m-to-m). Lebih lanjut, BPS mencatat inflasi pada kelompok pengeluaran pendidikan berada di angka 0,37% (m-to-m) atau persis berada di bawah kelompok pengeluaran pribadi dan jasa lainnya yang mencatatkan inflasi terbesar di angka 0,39% (m-to-m) pada Juli 2024.
Secara tahunan atau year-on-year (yoy), inflasi di Jawa Tengah berada di angka 1,86%. Pengeluaran pada sektor makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil terbesar bagi inflasi tahunan dengan kontribusi sebesar 0,96% (yoy).
Baca Juga
Sementara itu, kelompok pengeluaran informasi, komunikasi, dan jasa keuangan menjadi satu-satunya kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi secara tahunan dengan 0,04%.Kondisi tersebut menjadikan bulan Juli 2024 lalu sebagai bulan dengan tingkat inflasi tahunan terendah yang dialami Jawa Tengah sepanjang tahun 2024.
Sebagai gambaran, tingkat inflasi tahunan terendah sebelumnya terjadi pada Juni 2024 dengan angka 2,22% (yoy). Sementara tingkat inflasi tahunan tertinggi yang dialami Jawa Tengah terjadi pada Maret 2024 silam dengan angka 3,40% (yoy).