Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jateng Catat Deflasi Keempat di Tahun Ini

Pada Juli 2024, Jawa Tengah mengalami deflasi di angka 0,13% secara bulanan. Adapun Indeks Harga Konsumen secara tahunan berada di angka 1,86%.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto (kiri), bersama Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah Endang Tri Wahyuningsih (kanan), memberikan paparan dalam konferensi pers yang digelar Kamis (1/8/2024) di Kota Semarang./Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto (kiri), bersama Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah Endang Tri Wahyuningsih (kanan), memberikan paparan dalam konferensi pers yang digelar Kamis (1/8/2024) di Kota Semarang./Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan.

Bisnis.com, SEMARANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mencatat bahwa pada Juli 2024 Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami deflasi di 0,13% secara bulanan atau month-to-month (m-to-m).

"Kita sudah mengalami deflasi 4 kali pada tahun ini, dan kondisi ini utamanya lebih disebabkan oleh pergerakan harga bahan pangan," jelas Endang Tri Wahyuningsih, Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah, Kamis (1/8/2024).

Endang memaparkan bahwa lima komoditas utama yang memicu deflasi di Jawa Tengah adalah bawang merah, cabai merah, tomat, telur ayam ras, serta bawang putih. Adapun untuk komoditas yang berkontribusi menahan deflasi antara lain cabai rawit, beras, emas perhiasan, kopi bubuk, serta sigaret kretek mesin (SKM).

"Meskipun secara bulanan Jawa Tengah mengalami deflasi, tetapi pergerakan ekonomi di Jawa Tengah ini cukup bagus. Ini ditandai dengan adanya pergerakan ekonomi lewat inflasi di sektor kesehatan, kemudian transportasi, juga pendidikan," jelas Endang dalam konferensi pers yang digelar di Kota Semarang.

Kelompok pengeluaran kesehatan tercatat mengalami inflasi sebesar 0,06% (m-to-m), sementara inflasi pada kelompok pengeluaran transportasi berada di angka 0,09% (m-to-m). Lebih lanjut, BPS mencatat inflasi pada kelompok pengeluaran pendidikan berada di angka 0,37% (m-to-m) atau persis berada di bawah kelompok pengeluaran pribadi dan jasa lainnya yang mencatatkan inflasi terbesar di angka 0,39% (m-to-m) pada Juli 2024.

Secara tahunan atau year-on-year (yoy), inflasi di Jawa Tengah berada di angka 1,86%. Pengeluaran pada sektor makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil terbesar bagi inflasi tahunan dengan kontribusi sebesar 0,96% (yoy).

Sementara itu, kelompok pengeluaran informasi, komunikasi, dan jasa keuangan menjadi satu-satunya kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi secara tahunan dengan 0,04%.Kondisi tersebut menjadikan bulan Juli 2024 lalu sebagai bulan dengan tingkat inflasi tahunan terendah yang dialami Jawa Tengah sepanjang tahun 2024.

Sebagai gambaran, tingkat inflasi tahunan terendah sebelumnya terjadi pada Juni 2024 dengan angka 2,22% (yoy). Sementara tingkat inflasi tahunan tertinggi yang dialami Jawa Tengah terjadi pada Maret 2024 silam dengan angka 3,40% (yoy).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper