Bisnis.com, SEMARANG - Universitas Diponegoro (Undip) bakal memanfaatkan lahan milik Badan Bank Tanah untuk aktivitas akademik.
Hal tersebut tertuang dalam kerja sama yang diteken kedua belah pihak pada Selasa (24/12/2024) lalu.
"Kerja sama ini merupakan salah satu betuk dukungan Badan Bank Tanah untuk jaminan ketersediaan tanah bagi kepentingan umum, salah satunya penyediaan lahan untuk prasarana pendidikan," ujar Parman Nataatmadja, Kepala Badan Bank Tanah.
Nantinya, Undip bakal memanfaatkan lahan seluas 5.000 M² di Kabupaten Batang untuk pengembangan Program Studi di Luar Kampus (PSDKU). Rencananya, lahan tersebut bakal dimanfaatkan untuk pengembangan program studi Agribisnis, Teknik Industri, Informasi dan Hubungan Masyarakat, serta Teknik Rekayasa Otomatis.
Lahan tersebut merupakan aset negara dengan status Hak Pengelolaan (HPL) di bawah kewenangan Badan Bank Tanah. Hingga Oktober 2024, luas lahan HPL dalam pengelolaan Badan Bank Tanah telah mencapai 20.000 hektare (Ha) dengan target pengelolaan hingga 35.000 Ha hingga akhir 2024.
Parman berharap kerja sama yang terjalin antara Badan Bank Tanah dengan Undip tersebut bisa terus berlanjut. Tak hanya terkait pemanfaatan lahan untuk kepentingan akademik, tetapi juga dapat menjangkau bidang lain, seperti agrobisnis.
Baca Juga
"Karena kami diamanatkan untuk mengalokasikan 30% dari total lahan yang diperuntukkan bagi Badan Bank Tanah untuk reforma agraria. Kami ingin bina masyarakat untuk agribisnisnya, dari hulu ke hilir," tutur Parman.
Rektor Undip Suharnomo memberikan apresiasi atas kerja sama tersebut. Dengan cita-cita yang sama untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat, Rektor Undip juga mengutarakan harapan yang sama terkait keberlanjutan kerja sama kedua belah pihak.
"Kita bisa bersama-sama mendampingi masyarakat untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi baru. Sehingga tanah-tanah Badan Bank Tanah dapat menjadi utilisasi yang lebih bagus dengan dukungan teknologi dari kami," ujar Suharnomo dalam siaran persnya.
Pada perkembangan lainnya, ke depan peran Badan Bank Tanah diyakini bakal semakin besar. Terlebih dengan besarnya kebutuhan lahan untuk memenuhi program Presiden Prabowo, seperti program 3 juta rumah yang membutuhkan 26.000 ha lahan per tahun.
Di Jawa Tengah, dukungan Badan Bank Tanah untuk memenuhi kebutuhan lahan hunian telah diwujudkan melalui penyiapan lahan seluas 4,2 Ha untuk perumahan Masyarakat Berpendapatan Rendah (MBR) di Kabupaten Kendal. Perumahan rakyat itu telah diresmikan pada Juli 2024 silam.