Bisnis.com, SEMARANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mencatat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada 2021 berada di angka 72,16 poin. Sebelumnya, pada tahun 2020, IPM Provinsi Jawa Tengah dilaporkan berada di angka 71,87 poin.
“Ternyata IPM Jawa Tengah berstatus tinggi dengan nilai 72,16 [poin]. Namun demikian, manakala kita melihat dari tahun 2011-2021 IPM Jawa Tengah masih di bawah nasional,” jelas Didik Nursetyohadi, Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Jawa Tengah, Senin (15/11/2021).
Didik menjelaskan bahwa ada 3 komponen pembentuk IPM. Ketiga komponen tersebut mewakili dimensi pendidikan, dimensi kesehatan, serta dimensi ekonomi. “Ternyata komponen-komponen pembentuk IPM pada tahun 2021 ini seluruhnya mampu tumbuh,” tambahnya.
Pertumbuhan tersebut juga mempengaruhi angka IPM di tingkat kabupaten dan kota di Jawa Tengah. BPS Provinsi Jawa Tengah sendiri mencatat bahwa Kota Salatiga menjadi wilayah dengan angka IPM yang sangat tinggi atau berada di atas 80 poin.
Pada 2021, Kota Salatiga memiliki IPM 83,60 poin. Selain Salatiga, Kota Semarang dan Kota Surakarta juga menjadi wilayah dengan IPM tertinggi, di mana masing-masing kota memiliki angka IPM 83,55 poin dan 82,62 poin.
“Secara kecepatannya, ternyata ada 20 kabupaten/kota yang pertumbuhan IPM-nya lebih cepat daripada pertumbuhan IPM Jawa Tengah,” jelas Didik. Meskipun demikian, masih banyak pula wilayah dengan IPM di bawah rata-rata provinsi.
Baca Juga
“Kota Brebes harus terus dipacu peningkatan komponen penyusun IPM-nya. Kalau kita lihat Brebes kecepatannya 0,32 [persen] lebih rendah secara rata-rata jika dibandingkan dengan kecepatan Jawa Tengah,” jelas Didik. Kota Brebes sendiri pada tahun 2021 mencatatkan IPM di angka 66,32 poin.
Sementara itu, dilihat dari laju pertumbuhannya, IPM di Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sragen termasuk cukup stagnan. BPS Provinsi Jawa Tengah mencatat pertumbuhan IPM di kedua wilayah tersebut pada 2021 hanya 0,13 poin. Sementara, Kabupaten Klaten yang bisa meningkatkan IPM sebesar 0,56 poin dalam setahun.
“Inilah yang perlu menjadi perhatian untuk mencegah agar gap pembangunan manusia antar kabupaten [di Provinsi Jawa Tengah] tidak terlalu jauh ke depannya,” pungkas Didik.