Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kota Semarang Bakal Kecipratan Cuan Investasi di Batang dan Kendal

Sejumlah perbaikan akan dilakukan, mulai sarana transportasi hingga fasilitas umum. Dengan harapan jumlah kunjungan ke Kota Semarang bisa terus meningkat.
Ilustrasi. Kawasan Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (1/1/2021)./Antara-Aji Styawan.
Ilustrasi. Kawasan Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (1/1/2021)./Antara-Aji Styawan.

Bisnis.com, SEMARANG – Jawa Tengah kembali menjadi pilihan investor luar negeri menanamkan modal. Beberapa waktu lalu, Pemerintah Kabupaten Batang mengonfirmasi kabar masuknya perusahaan kendaraan listrik asal Amerika Serikat, Tesla, ke Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).

Sementara itu, Bupati Kendal, Dico Mahtado Ganinduto, menyebut kunjungan Menteri Keuangan Singapura beberapa waktu lalu membawa sinyal masuknya kucuran investasi ke Kawasan Industri Kendal (KIK).

“Ada sih ke depannya. Memang pemerintah Singapura concern juga dia melihat progress-nya di KIK itu baik. Jadi kemarin ditinjau dan ke depannya saya akan melakukan kunjungan balasan ke Singapura untuk mempersiapkan program-program. Rencana untuk Kabupaten Kendal,” jelas Dico saat ditemui Bisnis di sela-sela kegiatannya di Kota Semarang, Jumat (20/5/2022).

Untuk mendukung realisasi investasi di KIK, Dico menyebut Pemerintah Kabupaten Kendal bakal fokus untuk menyiapkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan infrastruktur. Untuk menyelesaikan masalah pertama, Bupati Kendal itu menyebut pihaknya telah bekerja sama dengan KIK dan Kementerian Perindustrian untuk menyiapkan tenaga kerja terlatih yang sesuai dengan kebutuhan industri.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah Ratna Kawuri, menyebut kunjungan Menteri Keuangan Singapura tersebut bakal memperkuat kerja sama yang sudah terjalin baik antara Pemerintah Indonesia juga Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan Singapura.

“Pada gilirannya akan seperti. Ketika kerja sama, kolaborasi itu, meningkatkan performa dari KIK tujuannya kan untuk menarik sebanyak mungkin investor. Baik langsung maupun tidak langsung,” jelas Ratna saat dihubungi Bisnis melalui sambungan telepon.

Ratna juga menambahkan bahwa Singapura selama ini telah menjadi salah satu investor besar di Jawa Tengah. Bahkan, negara tetangga tersebut sudah masuk dalam 10 besar investor luar negeri di Jawa Tengah pada tahun 2021 lalu.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menilai masuknya investor-investor luar negeri ke Jawa Tengah bakal menjadi angin segar bagi Kota Semarang. Terlebih dengan jarak Kota Semarang dengan Kabupaten Batang dan Kendal yang tak terlampau jauh, apalagi dengan fasilitas jalan tol yang menghubungkan wilayah-wilayah tersebut.

Namun demikian, Hendi sapaan akrabnya, menyebut Kota Semarang tak akan mengambil cuan dari perkembangan kawasan industri dan kegiatan manufaktur secara langsung. Sektor perdagangan barang dan jasa masih jadi lapangan usaha unggulan di Kota Semarang.

Hendi menjelaskan bahwa investor yang membutuhkan lahan ataupun tenaga kerja untuk manufaktur bakal diarahkan ke wilayah-wilayah sekitar seperti Kabupaten Demak, Kendal, ataupun Batang. Sementara, Kota Semarang bakal mendapat cuan dari kegiatan ekonomi pendukung yang berjalan ketika wilayah-wilayah tersebut mulai bergeliat.

“Artinya para pekerja, para pimpinan perusahaan, pada saat mereka butuh sebuah entertain itu mereka bisa ke Kota Semarang. Atau sebaliknya, mereka juga bisa membangun kantor pusat di Kota Semarang karena secara aksesibilitas jauh lebih baik karena ada pelabuhan, bandara, dan lain sebagainya,” jelas Hendi, Sabtu (21/5/2022).

Untuk mendukung hal tersebut, Pemerintah Kota Semarang bakal terus menggenjot pembangunan di Kota Lumpia. Utamanya dari segi transportasi dan fasilitas umum.

“Perbaikan akan terus kita lakukan. Kita punya sembilan koridor [Bus Rapid Trans Semarang], empat feeder, dan insyaallah tahun ini kita berupaya untuk bisa groundbreaking trem,” beber Hendi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper