Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang membuka membuka peluang kepada sektor privat atau pihak swasta turut membangun aset milik Pemkot Semarang.
Setidaknya, dalam satu tahun terakhir, sepanjang tahun 2020, anggaran pembangunan yang dimiliki oleh Pemkot Semarang dialihkan besar-besaran guna penanganan Covid 19.
Pada 2021, Wali kota Semarang Hendrar Prihadi berkomitmen untuk kembali mengejar pembangunan di Kota Semarang dengan mengajak partisipasi dari sektor privat, atau pihak swasta untuk pembangunan di Kota Semarang.
"Kita mencoba menawarkan aset - aset milik Pemkot Semarang untuk bisa dikerjasamakan dengan pihak ketiga. Untuk kegiatan investasi, boleh, ada model BOT (Build Operate Transfer) atau model sewa. Atau kemudian untuk program CSR, misalnya seperti pada taman di Jalan Menteri Supeno, juga di Jalan Pierre Tendean, juga boleh," kata Hendi melalui siaran pers Rabu (27/1/2021).
Menurut Hendi, berbagai pola kerjasama dapat terjalin antar Pemerintah Kota Semarang dengan pihak swasta untuk meningkatkan agresifitas pembangunan Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah itu.
"Nah, saya membuka pintu, sepanjang itu sesuai aturan, sesuai asas, mudah - mudahan di tahun ini bisa ada beberapa titik lagi yang bisa dikembangkan. Misalnya untuk taman Madukoro, itu juga boleh, tapi sampai hari ini belum ada keputusan jadi masuk program CSR atau tidak," ungkapnya.
Baca Juga
Menurut Hendi, dengan adanya partisipasi dari pihak swasta, beban anggaran pembangunan Pemkot Semarang bisa diringankan. Sehingga bisa dialihkan pada pembangunan lain yang lebih prioritas. (k28)