Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Jawa Tengah Perlu Dipacu

Bank Indonesia dan pakar ekonomi mendorong akselerasi investasi dan ekonomi sirkular di Jawa Tengah.
Situasi lalu lintas di pantura Jawa Tengah.sura/Istimewa
Situasi lalu lintas di pantura Jawa Tengah.sura/Istimewa

Bisnis.com, MAGELANG - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Jawa Tengah mendorong akselerasi investasi dan ekonomi sirkular di wilayah tersebut.

Deputi Kepala Perwakilan BI Jateng Ndari Surjaningsih, di Magelang, Rabu (9/8/2023), dorongan dilakukan melalui penyelenggaraan Forum Perumusan Analisis dan Rekomendasi Kebijakan (Pusaka) Jateng.

Puncak kegiatan Pusaka Jateng 2023 itu dibuka secara daring oleh Kepala Kantor Perwakilan BI Jateng Rahmat Dwisaputra, dihadiri juga secara daring oleh Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono sebagai pembicara kunci.

Ndari menjelaskan bahwa Pusaka Jateng merupakan forum akademis dan profesional yang membahas perekonomian Jateng dalam bentuk penyusunan artikel ilmiah, seminar, dan presentasi hasil penelitian tentang berbagai isu strategis daerah.

Pada tahun ini, forum Pusaka Jateng mengusung tema "Akselerasi Ekonomi Jawa Tengah Menghadapi Tantangan Global Melalui Penguatan Investasi dan Circular Economy", yang terdiri atas "call for paper" dan seminar ekonomi.

Ia menyebutkan setidaknya ada 46 peserta dari berbagai kalangan, baik akademisi, praktisi ekonomi, mahasiswa, dan masyarakat umum yang mengikuti "call fpr paper" Pusaka Jateng 2023.

Pokok bahasan artikel ilmiah difokuskan pada upaya meningkatkan optimisme dalam pemulihan ekonomi di tengah risiko ancaman resesi melalui penguatan ketahanan pangan, implementasi ekonomi sirkular, dan pengembangan sumber ekonomi baru.

Menurut Ndari, BI Jateng sudah menunjukkan komitmennya dalam pengembangan ekonomi sirkular yang berkaitan dengan "green economy" sejak 2018 dengan kebijakan yang bersifat makroprudential.

"Untuk rumah yang 'green' atau kendaraan bermotor 'green' ada penetapan DP (down payment) lebih rendah ketimbang yang konvensional. Kemudian, bagi bank-bank yang memberikan pembiayaan pada usaha yang bersifat 'green' juga," katanya.

Untuk sektor UMKM, kata dia, BI Jateng juga mendorong para pelaku UMKM mengembangkan green economy, misalnya bisa didaur ulang untuk bisa "go-international" karena pangsa yang potensial di luar negeri.

Sementara itu, Wakil Ketua I ISEI Jateng Prof. Sucihatiningsih Dian Wisika P menyatakan kesiapannya berkolaborasi untuk melakukan pendampingan dalam pengembangan ekonomi sirkular.

"Tidak hanya teoritis, tetapi sampai praktis. Program ISEI, kajian-kajian kami memang 'circular economy'. Banyak peneliti yang akhirnya mewujudkan hilirisasi risetnya, seperti menghasilkan energi eceng gondok, biogas," katanya.

Nantinya, kata dia, ISEI akan mengerahkan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi untuk magang atau praktik kerja lapangan (PKL) di UMKM atau perusahaan yang mengembangkan "green economy".

Pada puncak Forum Pusaka Jateng, dilakukan pula penandatanganan kesepakatan kerja sama antara BI dengan ISEI Jawa Tengah untuk mendorong ketahanan pangan Jateng melalui pilot project pendampingan badan usaha milik petani (BUMP).

Hasil pemikiran para finalis dalam bentuk "call for paper" Pusaka Jateng akan disadur dalam bentuk prosiding dan disampaikan sebagai rekomendasi kepada pemangku kebijakan, terutama Pemerintah Provinsi Jateng.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper